Atasi Sampah di Sungai, Pj Wali Kota Tasikmalaya Mau Bangun Kincir

Persoalan sampah di sungai
Sejumlah anak muda membersihkan sampah di sungai Jalan Mitrabatik Bojongsari. Foto: firgiawan/radartasik.id
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Keinginan Pemerintah Kota Tasikmalaya memiliki alat canggih untuk membersihkan sampah di sungai tampaknya sudah pupus.

Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengatakan alat-alat itu memang mahal dan tak mungkin dibeli dengan kondisi anggaran yang defisit.

Namun ia memikirkan alat lain untuk membersihkan sampah di sungai yang mungkin bisa dibuat oleh tenaga lokal dan tak memerlukan biaya besar. Fungsinya hanya untuk menaikan sampah dari sungai ke daratan.

Baca Juga:DKM Masjid Agung Kota Tasikmalaya Bagikan 13,7 Ton BerasCheka Sebut Kota Tasikmalaya Butuh Cold Storage untuk Menjaga Kesegaran Bahan Pangan

“Kita mencoba, karena beberapa sistem-nya mekanistik ya. Harapannya, sampah itu gak perlu diambil secara manual dari aliran sungai. Kita mencoba berkomunikasi dengan Universitas Siliwangi, mudah-mudahan bisa di-create alat yang dia berputar seperti kincir, dan otomatis naik sendiri,” tutur Cheka.

Ia memberikan ilustrasi, bahwa nantinya kincir itu akan secara otomatis mengangkut sampah dari air ke daratan.

Hal itu diimpikan untuk memudahkan petugas kebersihan, yang kini juga kekurangan armada dan tidak efektif membersihkan sampah-sampah yang tergenang di sungai.

“Sudah kita komunikasikan dengan Unsil, dan sedang mencoba untuk mempelajari. Kalau itu, dimungkinkan, kita akan pasang di setiap aliran-aliran sungai. Tinggal angkut aja nanti, jadi gak perlu nunggu dia penuh dulu, baru diambil,” kata Cheka menambahkan.

Kendati demikian, teknis kendala juga ia pikirkan tentang musim kemarau dan penghujan yang kini tak mudah diprediksi.

“Memang kendalanya, kalau musim kemarau aliran itu kan kecil. Maka, kita butuh bantuan motor. Tapi, kalau musim hujan aliran itu kenceng. Jadi, motor mungkin bisa dimatikan. Itu yang sedang kita komunikasikan dengan Unsil,” paparnya.

Saat ditanya pilihannya ingin membuat secara mandiri dengan mengandalkan proyek kerjasama dengan kampus, ia mengatakan mungkin saja membeli jika memang ada perusahaan yang menjual.

Baca Juga:Sosok Ini Sukses Manfaatkan Lahan Tidur di Kota Tasikmalaya Jadi Ladang Pertanian BerkelasPakar Ekonomi Ingatkan Pemkot Tasikmalaya Soal Rencana Pembentukan SPAM: Tak Boleh Bunuh Bisnis Pesaing

“Kalau ada yang lebih efisien, kenapa tidak. Sampai sekarang saya belum ketemu, vendor yang bisa memproduksi langsung. Karena, ada juga di Belanda robot yang menyerap sungai (Waste Shark) tapi harganya cukup mahal. Kita punya aliran sungai cukup banyak, maka mungkin kita butuh  yang lebih murah, apalagi kalau bisa dibuat sendiri,” lengkapnya.

0 Komentar