Sosok Ini Sukses Manfaatkan Lahan Tidur di Kota Tasikmalaya Jadi Ladang Pertanian Berkelas

Lahan tidur
Pengunjung memetik melon pada saat Hajat Panen Raya di kawasan Agro Teknologi Tasikmalaya, Kawalu (8/11). Foto: Ayu Sabrina B / radartasik.id
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Lahan tidur bisa jadi sumber cuan menjanjikan apabila diolah dengan baik. Sosok ini telah membuktikannya.

Adalah Ajis Yevi, Production Development Agro Digital Tasikmalaya di Kecamatan Kawalu.

Ia kini menjadi orang yang boleh dibilang sukses melakoni usaha agro atau pertanian dengan memanfaatkan lahan tidur orang lain yang disewa.

Baca Juga:Pakar Ekonomi Ingatkan Pemkot Tasikmalaya Soal Rencana Pembentukan SPAM: Tak Boleh Bunuh Bisnis PesaingBPBD Kota Tasikmalaya Minta Warga Waspadai Hujan Angin dan Longsor

Tahun ini ia sudah ketiga kalinya panen melon jenis Golden dan Alina dari lahan tidur seluas satu hektare yang ia sewa.

Pada bulan Februari 2023 ia memanen 10.000 pohon. Kemudian bulan Juni turun menjadi 7.000 pohon dan bulan November ini ia kembali panen 4.000 pohon melon jenis Alina dan Golden.

Penurunan terjadi lantaran minimnya sumber air selama musim kemarau.

“November menurun karena kita kurangin. Sebabnya adalah, kurangnya debit air. Meskipun begitu, untuk keseluruhan populasi ada 12.000 yang panen,” katanya.

Selain melon, tanah yang semula merupakan lahan tidur itu juga ditanami semangka, buah labu, cabai, hingga bawang merah. Untuk mengatasi masalah pengairan selama kemarau, ia memanfaatkan sumur tua yang ada di sekitar lahan yang disewa sebagai sumber pengairan.

“Kebetulan di sini ada air dari sumur. Udah ada dari dulu juga, jadi kita pemanfaatannya dari sana. Luas lahan satu hektar, seperempat hektar-nya untuk melon,” tambah Ajis.

Hasil panen itu dijual di kawasan mereka sendiri antara lain, Melon Golden Rp25.000, Melon Alina Rp.20.000, Semangka Rp.12.000, dan Bawang Merah Rp25.000.

Berawal dari Lahan Tidak Produktif

Agro Digital Tasikmalaya ternyata sudah dibangun sejak tahun 2020. Usaha ini dirintis bersama para pemuda Tasikmalaya. Ajis yang memulai usahanya di bidang peternakan, tapi ternyata tak begitu mendapatkan hasil yang memuaskan.

Baca Juga:Penggunaan Drone Air Dinilai Tak Akan Terlalu EfektifCheka Kepincut Drone Air Waste Shark dan Vacuum Cleaner Sungai untuk Membersihkan Sampah

Ia Kemudian mulai beralih ke pertanian di Tasikmalaya, hingga bertemu sang founder Agro Digital Tasikmalaya Ohan Abdul Farhan, untuk melakukan kolaborasi.

0 Komentar