Rumah Farida Rusak Akibat Gempa Garut: Atap Ditopang Bambu, Dapur Roboh, Dinding Ditambal Solatip

dampak gempa garut
Farida menunjukan plafon rumahnya yang rusak akibat gempa garut. (Ayu Sabrina/Radartasik.id)
0 Komentar

Malam itu Farida (53) tak bisa tidur. Hingga sekitar pukul 11.00 matanya masih melek. Ia masih bercengkrama dengan anak semata wayangnya di malam Minggu. Selang 10 menit setelah ngobrol, atap dapurnya roboh.

Ayu Sabrina, Cibeureum

SABTU malam, tanggal 27 April 2024 menjadi malam yang mencekam bagi Farida. Gempa berkekuatan magnitudo 6,5 Skala Richter itu itu membuat warga Kelurahan Singkup Kecamatan Purbaratu itu tidak bisa berdiri tegap. Kendati demikian ia tetap melangkahkan kaki ke dapur. Penasaran dengan suara gemuruh yang terdengar.

“Pas ada bencana itu rieug-rieug (goyang, red) ada yang bunyi bletok-bletok dari atas. Terus ada tanah yang jatuh ke bawah. Ini dapurnya gelap waktu itu,” terang Farida saat ditemui di rumahnya pada Senin, 29 April 2024.

Baca Juga:Daftar Bagunan Rusak Imbas Gempa Garut, dari Gedung Pramuka Hingga Rumah SakitGempa 6,5 SR Kejutkan Warga Jabar di Malam Minggu, Pusat Gempa Ternyata di Sini

Mengetahui ada kondisi tak biasa di rumahnya, Farida dan sang anak lantas keluar untuk menyelamatkan diri. Sambil melantunkan ayat-ayat Al-Quran, Farida berharap tidak terjadi kerusakan parah pada rumahnya.

Berdasarkan pantauan Radar, atap dapur Farida tampak sudah tak kuat menahan beban dari material rumah yang sudah 10 tahun berdiri itu. Bahkan, tembok yang retak pun olehnya ditambal menggunakan solatip.

Farida menjelaskan, sejak dapurnya roboh dan dinding rumahnya retak, rumah selalu tergenang ketika hujan turun. Listrik juga ikut mati. “Bocor. Listrik juga mati,” sebutnya.

Sebab hanya berdua di rumah dengan sang anak, Farida meminta tolong tetangga untuk membantu memasangkan bambu besar untuk menahan atapnya itu. “Ini dipasangnya besoknya. Karena takut ketiban lagi kan takut ada gempa lagi,” kata Farida.

Atas kejadian itu, Farida ditengok oleh Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Dr Cheka Virgowansyah pada Senin kemarin. Dalam kesempatan itu, ia diberikan bantuan sementara yang disalurkan Kementerian Sosial Republik Indonesia, berupa perlengkapan tidur.

Dalam kesempatan itu Cheka menyebut jika bukan hanya rumah Farida yang teridentifikasi alami kerusakan akibat gempa.

“Setidaknya ada 42 rumah yang terdampak. Ada beberapa yang minor-minor, retak-retak. Namun alhamdulillah tidak ada korban. Tadi kebetulan ada yang kepleset jatuh sedang dicek kesehatannya,” kata Cheka kepada awak media selepas meninjau 3 rumah terdampak.

0 Komentar