TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Hampir setiap tahun di bulan Ramadan. Jalan Hz Musthofa selalu berubah menjadi pasar dadakan menjelang dua minggu Hari Raya Idul Fitri.
Pemandangan ini rutin terjadi sejak era kepemimpinan Wali Kota Tasikmalaya Drs H Syarif Hidayat periode (2007-2012), Drs H Budi Budiman periode (2012-2017, 2017-2020), Drs H Muhammad Yusuf periode (2020-2021, 2021-2022) hingga Pj Wali Kota Tasikmalaya Dr Cheka Virgowansyah S.STP., M.E. periode (2022-2024).
Anehnya, hampir semua kepala daerah sebelumnya di Kota Tasikmalaya tidak mampu mengatasi kebiasaan “eweuh pakewuh” tersebut.
Baca Juga:PDIP Tetapkan Pengganti Ade Sugianto, Sosoknya Sudah Bisa Ditebak PublikKode Redeem Free Fire MAX 6 Maret 2025: Klaim Hadiah Eksklusif Sekarang!
Jalan Hz Mustofa dijadikan pasar dadakan itu, seolah selalu dimaklumi pemerintah sebelumnya.
Dengan dalih mencari nafkah atau hanya setahun sekali. Tetapi faktanya, keberadaan pasar dadakan tersebut mengganggu aktivitas masyarakat baik pengguna jalan maupun mengendara.
Biasanya setiap dua minggu menjelang lebaran. Jalan Hz Mustofa mulai menjadi pasar dadakan, di mana tenda-tenda pedagang terpasang di sepanjang badan jalan pusat kota ini.
Publik Kota Tasikmalaya pun berharap di tahun ini, pemandangan kesemrawutan di Jalan Hz Mustofa menjelang lebaran bisa diantisipasi sejak dini.
Agar kebisaan “buruk” itu tidak kembali terjadi, yang bisa membuat arus lalu lintas serta hak pejalan kaki terganggu.
Apalagi, kini Kota Tasikmalaya telah memiliki pemimpin baru yang diharapkan bisa memberikan perbedaan dari sebelumnya. Salah satunya menghilangkan kebiasaan pasar dadakan di Jalan Hz Mustofa.
Beberapa warga pun diminta pendapat soal kebiasaan Jalan Hz Mustofa menjadi pasar dadakan menjelang lebaran. Rata- rata mereka mengaku ingin Jalan Hz Mustofa bebas dari pasar dadakan.
Baca Juga:Donald Trump Beri Ford, GM, dan Stellantis Pengecualian Tarif 1 BulanEl Salvador Lanjutkan Pembelian Bitcoin Sebagai Aset Cadangan Strategis Meski Diminta Berhenti oleh IMF
“Bukan menolak pedagang ya, tapi jangan juga ngabisin tempat buat parkir dong,” ucapnya Ani Suwarni (27), warga Cibeureum kepada Radar, Kamis 6 Februari 2025.
Hal sama dikatakan Dani Kusmawandi, warga Sukalaya. Dia mengaku sangat mendukung jika di tahun ini tidak ada pasar dadakan di Hz Mustofa.
“Kalau mau dilokalisir saja (para pedagang dadakan, Red) ke tempat lain, agar tidak mengganggu aktivitas warga juga pemilik kendaraan,” paparnya.
Wandi Ahmad (39), warga Indihiang berharap tahun ini jalan Hz Mustofa bisa steril dari pasar dadakan. Karena mengganggu kenyamanan masyarakat.