Menurut dia, baik secara administratif, pembangunan dan juga sektor-sektor yang lainnya. Akhirnya, dengan beberapa stakeholder yang ada di Sukaratu, mulai memperkuat diskusi untuk menyikapi adanya rencana DOB. Karena di Kabupaten Tasikmalaya ini ada dua DOB yang sedang diperjuangkan, yakni Tasik Selatan dan Tasik Utara.
“Semua kecamatan mungkin memiliki kepentingan wilayah masing-masing. Tapi bukan berarti menjadi sesuatu yang eksklusif, eksistensialisme, primordialisme. Intinya hanya menyamakan persepsi, sehingga ketika perjuangan DOB ini memiliki ruh yang lebih luas perjuangannya. Sehingga ada pandangan yang sama, masyarakat yang ada di Tasik Utara dalam rangka ngahiji ngabakti ngabukti. Perjuangan ini dengan kebersamaan dan juga memaksimalkan segala ikhtiar, insyaallah akan bisa terwujud,” harap dia.
Menurut dia, prinsip bahwa siapa pun wilayah yang melakukan DOB selama pemetaannya prosedrunya dan tujuannya benar maka pasti mendukung. Terkait juga DOB Tasik Utara, Sukaratu menjadi paling selatan di Tasik Utara berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya.
Baca Juga:Penyertaan Modal untuk BUMD DisiapkanBisa Jadi Daya Tarik Wisatawan
“Kita bukan berarti menghilangkan histori, tapi mengembalikan pada histori yang mendalam. Secara histori ini referensinya lebih kuat dan lebih mengena. Kesejarahan yang memang bisa dipertanggungjawabkan dan ini akan menjadi efek yang lebih kuat,” tutur dia.
Lanjut dia, dalam pertemuan presidium juga diusulkan terkait nama, yakni Kabupaten Galunggung. Mengingat Gunungg Galunggung berada di wilayah Kecamatan Sukaratu yang masuk dalam sembilan daerah pemekaran. Namun bukan berarti, untuk ibu kota harus di Suakratu. Karena bisa juga di daerah-daerah yang berada di tengah seperti Ciawi, Rajapolah dan daerah lainnya.
“Ada kepentingan besar di masyarakat Sukaratu. Ketika DOB Tasik Utara berdiri, tawarannya untuk nama Kabupaten Galunggung. Responsnya dengan berbagai interupsi berbeda pendapat segala macam, saya menghargai. Mudah-mudahan nama DOB di wilayah Tasik Utara itu segera disepakati ke depannya menjadi Kabupaten Galunggung. Walaupun nanti ada pengerucutan soal penamaan. Jadi khsusu untuk wilayah Sukaratu, pilihan namanya untuk DOB itu adalah Kabupaten Galunggung,” kata dia, menjelaskan.
Menurut dia, hasil kajian dari beberapa rekan. Kenapa harus diberi nama Kabupaten Galunggung, karena para pejuang dan pahlawan, baik dari tokoh agama atau tokoh nasional bagaimana hubungan Galunggung dengan KH Syekh Abdul Muhyi dengan Sukapura. “Para tokoh-tokoh nasional di kita, para kiai yang memperjuangkan berdirinya NKRI itu erat kaitannya dengan Galunggung,” kata dia, menjelaskan.