Mangkubumi dan Tawang Kasus DBD Tertinggi

Mangkubumi dan Tawang Kasus DBD Tertinggi
MENGECEK. Warga saat mengecek perkembangan kasus DBD melalui website Mikotas Kota Tasikmalaya dengan smartphone, Jumat (2/9/2022). Foto: Firgiawan/Radar Tasikmalaya
0 Komentar

“Masih ada yang tidak memahami petugas itu mengecek untuk apa. Kalau memang hal itu privasi, ketika belum ada kasus tak bolehkan petugas kami masuk, ya dari pihak warga juga kita harap memeriksa dan melapor kepada stakeholder ketika ada jentik di rumahnya, jangan tunggu ada kasus dan salahkan pemerintah,” lanjutnya mengeluhkan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Uus Supangat menuturkan, sejatinya memasuki musim kemarau tingkat kasus di daerah harus mulai mengalami penurunan dan landai. Supaya di awal tahun tidak terjadi lonjakan signifikan diakibatkan nyamuk jentik saat ini tumbuh kembang menjelang penghujung tahun.

Dia menjelaskan, sampai Agustus ini DBD telah merenggut sekitar 23 korban meninggal dunia. Sebanyak 70 persen di antaranya merupakan usia anak dan remaja, sisanya orang dewasa.

Baca Juga:Bongkar Cepat, Pasang LamaPartai Politik Asal Mencatut Data

“Jadi menjelang fase cooling down jangan jadi kendur jaga kebersihannya, justru harus lebih digalakan. Memang kita lihat angka kenaikan memasuki Agustus mulai tidak terlalu intens seperti di awal sampai pertengahan tahun,” analisisnya. (igi)

[/membersonly]

Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!

Laman:

1 2
0 Komentar