Kasus HIV/AIDS Bertambah di Kota Banjar, KPA dan IDI Turun ke Sekolah-Sekolah

Kasus HIV/AIDS
KPA dan IDI Kota Banjar saat sosialisasi mengenai kasus HIV/AIDS belum lama ini. (Istimewa)
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Kasus HIV/AIDS di Kota Banjar bertambah. Sejumlah pihak pun bergerak untuk melakukan pencegahan, salah satunya dengan sosialisasi kepada pelajar dan komunitas di Kota Banjar.

KPA Kota Banjar bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) safari ke sekolah-sekolah. Targetnya para pelajar sekolah menengah atas (SMA).

“Sosialisasi tersebut karena kasus HIV/AIDS di Banjar jumlahnya terus meningkat. Bahkan, Jawa Barat sendiri masuk 5 besar nasional, sehingga harus ada upaya pencegahan dini,” kata Pelaksana Program KPA Kota Banjar Syahid Burhani, Minggu 20 Agustus 2023.

Baca Juga:Soal Sekolah di Pangandaran Rusak Hingga Siswa Belajar Lesehan, Ini Jawaban Dinas PendidikanPotret Pendidikan: Dua Ruang Kelas SD Negeri 2 Kertamukti Pangandaran Rusak Sudah Satu Tahun, Siswa Terpaksa Belajar Lesehan

Syahid Burhani menuturkan, berdasarkan data di KPA Kota Banjar, dari Januari sampai Juli 2023, terjadi penambahan kasus HIV/AIDS. Jumlah peningkatan sebanyak 34 orang.

“Data sampai bulan Juli itu terdapat penambahan sebanyak 34 kasus. Laki-laki 25 orang dan perempuan 9 orang. Kami juga akan melanjutkan validasi data dengan Dinas Kesehatan,” katanya.

Terus Berupaya Tekan Kasus HIV/AIDS di Kota Banjar

Ketua IDI Kota Banjar dr Fuad Hanif SpS, MKes menyampaikan, dalam safari keliling ke sekolah maupun komunitas akan disampaikan sejumlah materi dan pemahaman tentang HIV/AIDS.

Ini disampaikan kepada pelajar maupun komunitas yang ada di sekolah sebagai upaya penanggulangan bersama menekan kasus ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) di Kota Banjar.

“Sosialisasi yang disampaikan ke pelajar ataupun komunitas yaitu tentang bagaimana cara penularan HIV, perjalanan virus HIV sampai AIDS, gejala dari penderita HIV sampai AIDS dan upaya pencegahan,” ujarnya.

“Tak hanya itu, kami juga akan memberikan pemahaman tentang pelanggaran norma-norma agama dan faktor resiko yang menjadi penyebabnya untuk para LGBT. Sehingga para pelajar ini memahami bahaya HIV/AIDS dan cara pencegahannya,” tambah dr Fuad.

dr Fuad menjelaskan, upaya pencegahan dan penanggulangan dengan sosialisasi dan edukasi terhadap pelajar harus terus digencarkan. Sebagai upaya pencegahan secara dini dan menekan jumlah kasus HIV/AIDS, khususnya di Kota Banjar.

0 Komentar