GARUT, RADARTASI.ID – Pembebasan lahan untuk proyek Tol Getaci tahap 1 segmen garut utara tahun 2025 masih menunggu penganggaran dari LMAN. Sebelumnya, tahun 2024 sudah ada beberapa desa yang menerima pembayaran uang ganti rugi (UGR).
Pada segmen 1, terdapat 4 kecamatan yang akan terlintasi pembangunan Tol Getaci. Di antaranya Kecamatan Kadungora, Kecamatan Leles, Kecamatan Leuwigoong, dan Kecamatan Banyuresmi dengan seluruhnya 17 desa.
Proses pembebasan lahan sudah terjadi. Sudah sampai ke pembayaran UGR Tol Getaci, meski setiap desa yang menerima belum full 100 persen.
Baca Juga:Antusias Sambut Rencana Tambah Rute Kereta Api di Stasiun Garut, Dishub Mulai Persiapkan Palang Pintu PerlintaWarga Menanti Reaktivasi Jalur Kereta Api Garut-Cikajang, Dianggap Bisa Mendongkrak Perekonomian
Desa-desa yang sudah menerima pembayaran uang ganti rugi berjumlah 11 desa, yaitu Desa Karangmulya, Desa Mandalasari, Desa Hegarsari, Desa Talagasari, dan Desa Karangtengah di Kecamatan Kadungora.
Kemudian, Desa Leles, Desa Kandangmukti di Kecamatan Leles. Desa Tambaksari, Desa Margacinta di Kecamatan Leuwigoong, Desa Sukamuti Kecamatan Banyuresmi, dan terbaru Desa Cangkuang di Kecamatan Leles.
Tahun 2025, belum ada desa yang menerima uang ganti rugi. Hanya ada pembayaran sisa dari beberapa desa yang sudah mendapatkan UGR sebelumnya.
Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah Tol Getaci Kabupaten Garut Muhamad Rahman mengatakan, saat ini masih menunggu penganggaran dari LMAN.
“Kami sudah komunikasi dengan PPK-nya juga bahwa memang untuk anggaran itu masih menunggu dari kesiapan LMAN,” ucapnya, Selasa 22 April 2025.
Namun pada prinsipnya, kata dia, BPN Kabupaten Garut sebagai pelaksana siap melaksanakan dan melanjutkan. Bahkan tidak hanya sampai pembayaran, tetapi berharap bisa sampai pembangunan jalan.
Namun pihaknya hanya pelaksana dilapangan, dan yang mempunyai anggaran untuk pembayaran di LMAN.
Baca Juga:Sambut Exit Tol Getaci, Pemkab Garut Segera Bangun Jalan BaruCair!! Pembayaran UGR Tol Getaci Menyasar 3 Desa di Garut Ini
“Saya juga tidak bisa memastikan kapan kesiapan dana itu karena itu ada di LMAN,” katanya.
Sambil menunggu penganggaran untuk pembayaran UGR, pihaknya terus melakukan pekerjaan sesuai job desk. Beberapa kegiatan yang dilakukan seperti mematikan sertifikat yang terdampak semuanya.
Ia berharap pembayaran bisa segera dilanjutkan karena masih ada beberapa desa yang belum tersentuh.
“Desa terakhir, Sukarame sudah musyawarah, tinggal satu tahap lagi untuk menuju ke pembayaran,” pungkasnya. (Agi Sugiana)