Adu Kuat Dompet Kandidat di PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya, Siapa yang Akan Menang?

pilkada PSU tasikmalaya 2025
Grafis hasil Pilkada Kabupaten Tasikmalaya tahun 2024 lalu.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Tasikmalaya dijadwalkan pada 19 April 2024.

Hal ini menjadi ajang pertarungan sengit bagi tiga pasangan calon di Pilkada 2024 untuk tanding ulang.

Dengan waktu yang hanya sekitar 45 hari, masing-masing pasangan harus mengatur strategi efektif untuk menggaet kembali suara pemilih, di tengah kondisi politik yang kompleks dan partisipasi publik cenderung menurun.

Baca Juga:Cecep-Asep Diprediksi Unggul di PSU Pilkada Tasikmalaya, Gerindra di Atas AnginRumah Digeledah KPK, Ridwan Kamil: Kami Kooperatif

Pengamat politik dari Universitas Islam KH Ruhiat Cipasung, Maulana Jannah mengatakan tren partisipasi pemilih di Kabupaten Tasikmalaya terus mengalami penurunan.

Pada Pilkada 2020 di masa pandemi, partisipasi mencapai 73 persen. Namun, pada Pilkada 2024 dengan anggaran penuh dan waktu kampanye yang lebih panjang, justru turun menjadi sekitar 68 persen.

“Dan pak Ade menang dengan perolehan 52 persen suara dari sekitar 400 ribu pemilih. Namun, jumlah pemilih yang golput hampir setara dengan jumlah pemilih yang memilih,” ungkap Maulana Jannah memberikan analisa kepada Radar, Selasa (11/3/2025).

Menurutnya, PSU ini berpotensi mengalami partisipasi yang lebih rendah jika KPU tidak optimal dalam sosialisasi.

Tantangan terbesarnya adalah meyakinkan masyarakat bahwa pemilu ulang ini tetap bernilai dan penting, terutama di tengah kejenuhan politik yang melanda.

Berdasarkan kondisi masing-masing pasangan calon, tokoh akademisi ini berpandangan jika pasangan Ai Diantani – Iip Miftahul Paoz, dimana kandidat Z1 menggantikan H Ade Sugianto yang sebelumnya unggul di Pilkada 2024.

Ai dipilih untuk mempertahankan basis pemilih Ade dan membangun brand yang kuat.

Baca Juga:Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya Beri Pesan Mendalam bagi Cecep Nurul Yakin!Wacana Alih Anggaran Mobil Dinas Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi untuk Truk Sampah Masih Diragukan

Namun, waktu kampanye yang singkat menjadi tantangan besar untuk memperkenalkan dan menguatkan citra Ai di mata publik.

“Selain itu, kultur patriarki di Tasikmalaya yang lebih kental dibanding daerah lain. Sehingga bisa menjadi faktor yang bisa mengagregasi penerimaan calon perempuan sebagai pemimpin,” tuturnya.

Kemudian, pasangan Cecep Nurul Yakin – Asep Sopari, sebagai pesaing utama dalam Pilkada sebelumnya, pasangan ini memiliki beban besar.

Jika gagal memenangkan PSU, kekalahan ganda akan menjadi pukulan berat bagi Cecep-Asep.

Mereka harus bekerja dua kali lebih keras untuk menarik suara tambahan, terutama dari basis pemilih yang masih ragu.

“Strategi klasik dengan menggerakkan mesin politik harus lebih dimodernisasi. Namun, soliditas internal partai menjadi kendala, khususnya dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang harus diperkuat agar tidak terjadi perpecahan,” papar dia.

0 Komentar