TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Penanganan masalah pencemaran di sekitar TPA Ciangir masih menggantung. Meski pemerintah sempat mengungkap sejumlah rencana, namun progresnya belum diketahui.
Berdasarkan catatan Radar, masalah pencemaran ini belum juga usai meski sudah 100 hari sejak pertama mengemuka ke publik pada 22 Oktober 2024.
Aliran air Sungai Cipajaran yang semula sempat menghitam pun kini tampak lebih bening. Diduga endapan hitam itu telah tersapu air hujan.
Baca Juga:Membanggakan! Naysyilla Hamidah, Siswi MANSATAS Jadi Runner-Up Nasional Duta Siswa Indonesia!Tim Futsal MAN 1 Tasikmalaya Juara Turnamen Futsal Antar Pelajar Tingkat Kabupaten Tasikmalaya
Meski begitu pemerintah juga belum menjalankan langkahnya secara serius untuk mengurangi dampak pencemaran.
Pihak-pihak berwenang yang seharusnya bertanggung jawab melakukan penanganan masih terkesan ‘main aman’.
Tinjauan Radar di lapangan, menunjukkan dampak pencemaran ini bukan hanya terhadap air, tetapi juga tanah dan udara. Sehingga mengganggu berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Alih-alih memperbaiki lingkungan yang tercemar, pemerintah justru menyodorkan kompensasi uang kepada warga yang terkena dampak.
Seperti diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, H Wahid Bahwa setiap tahun Dinas Lingkungan Hidup mengeluarkan uang sebagai kompensasi kepada warga yang terdampak pencemaran.
“Setiap tahun, Dinas LH itu mengeluarkan uang, enggak tahu dari mana, untuk mengganti ikan yang mati kepada masyarakat. Tapi masyarakat mungkin sudah jenuh juga,” ungkapnya dalam talkshow “To The Point” di Radar Tasikmalaya TV pekan kemarin.
Sebelumnya, Pemkot Tasikmalaya juga menyatakan pemerintah sudah menyiapkan sejumlah langkah untuk menangani persoalan di ciangir.
Baca Juga:Komitmen Bangun Ruang Aktualisasi Potensi Kader, PD Pemuda Persis Kabupaten Tasikmalaya Gagas TITD Tahun KeduaDemi Efisiensi, APBN 2025 Dipangkas Rp 306,69 Triliun, Pemda Diminta Kurangi Perjalanan Dinas 50 Persen
Pj Wali Kota Tasikmalaya, Asep Sukmana, telah mengumpulkan sejumlah OPD terkait untuk menangani dampak pencemaran beberapa pekan lalu. Namum belum diketahui progresnya.
Seperti rencana pembangunan sumur bor yang dibebankan kepada Dinas PUTR, perbaikan bangunan sekolah dasar yang ditugaskan kepada Dinas Pendidikan, hingga rencana perbaikan jalan dan sarana prasarana lainnya.
Ia pun yakin masalah pencemaran di Ciangir akan segera ditangani. Terutama masalah penanganan limbah TPA Ciangir yang mengalir ke Sungai Cipajaran.
“Begitu turun (anggaran) nanti kita beli alatnya. Paling cepat bulan April beres ya. Mudah-mudahan sudah ada dan beli alat. Sudah ada pembagian tugas untuk menangani ini (masalah pencemaran, red) ,” ujar Asep saat diwawancara beberapa waktu lalu.