”Ini adalah bagian dari proses pertumbuhan, mengambil risiko tambahan melawan tim-tim ini dan memungkinkan serangan balik,” lanjutnya.
Mencari Sosok Ideal di Posisi Trequartista
Pada satu titik, McKennie bahkan diinstruksikan untuk bermain sebagai trequartista, sementara beberapa pihak menyarankan Kenan Yildiz sebagai opsi lain.
”Itu tergantung pada performa mereka dan jenis pertandingan yang ingin kami mainkan melawan lawan,” ungkap Motta.
Baca Juga:Nico Gonzalez dan Weston McKennie, Senjata Rahasia Juventus di Bawah Profesor Thiago MottaSama-Sama Cetak Gol Spektakuler, Valverde Ungkap Situasi Mbappe di Real Madrid
Gonzalez, misalnya, dinilai memiliki kemampuan untuk bermain di berbagai posisi, baik di sayap kanan, kiri, sebagai penyerang tengah, maupun sebagai trequartista.
Kemampuan serba bisanya ini menunjukkan perhatian Gonzalez terhadap permainan rekan-rekannya serta keinginannya untuk terus berkembang.
”Saya melihatnya dalam latihan, dan dia sudah bermain di banyak posisi dalam kariernya,” terangnya.
Fokus Satu Pertandingan Sekaligus
Meskipun kemenangan ini meningkatkan posisi Juventus di klasemen, mereka masih tertinggal sembilan poin dari Atalanta, pemuncak klasemen yang mencatat kemenangan ke-11 berturut-turut.
Namun, Motta menegaskan bahwa timnya tidak akan terlalu fokus pada klasemen sebelum akhir musim.
Ia lebih memilih untuk fokus pada setiap pertandingan secara individu dan berusaha meraih hasil maksimal melawan setiap lawan.
Eksperimen yang dilakukan Motta menunjukkan bahwa Juventus tidak hanya berusaha meraih kemenangan, tetapi juga membangun fondasi kuat untuk masa depan.
Baca Juga:Cetak Gol Spektakuler, Mbappe Menyongsong 2025 dengan Harapan Besar dan Performa Meningkat di Real MadridReal Madrid Menutup Tahun 2024 dengan Kemenangan Gemilang atas Sevilla di Laga Terakhir Jesus Navas
Dengan pemain-pemain yang fleksibel dan keinginan untuk terus berkembang, Juventus tampaknya sedang mempersiapkan diri untuk menjadi tim yang lebih kompetitif di Serie A. (Sandy AW)