TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kondisi jalur batu andesit yang menghubungkan Taman Kota Tasikmalaya dengan Masjid Agung Kota Tasikmalaya dikeluhkan pengemudi ojek online.
Sebab beberapa diantaranya sudah mengalami kerusakan dan nyaris terlepas. Pada beberapa titik ada batu andesit yang ujungnya menonjol dan bisa menyebabkan kecelakaan.
Seperti yang diungkapkan Saeful (34) seorang pengemudi ojek online. Karena sering wara-wiri melewati jalur itu, ia mengaku kerap waswas ketika melewati jalan tersebut.
Baca Juga:Ini Pesan Mendalam Ketua KPU Kota Tasikmalaya Bagi Pasangan Calon!Herdiat-Yana Targetkan Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7 Persen dan Bakal Wujudkan ASN Bebas Korupsi
Dari kejauhan ia sudah mengintai ruang jalan mana yang bisa dilalui demi menghindari batu-batu andesit yang nyaris terlepas itu.
“Lumayan mengganggu. Ada pengaruh ke motor, berkendara jadi gak nyaman. Takut celaka,” kata pria berjaket hijau cerah itu, Jumat 15 November 2024.
Keresahan itu tidak hanya dirasakannya sebagai pengendara, para penumpangnya yang beberapa kali melewati jalan itu juga tampak memintannya untuk hati-hati.
“Paling penumpang minta untuk hati-hati, kalau bisa menghindari itu,” ujar Saeful.
Terhitung sering melewati jalan tersebut, Saeful berharap Pemerintah Kota Tasikmalaya bisa segera memperbaiki kelayakan batu andesit tersebut.
Apalagi jika sedang terburu-buru, Saeful tidak menampikkan kerap ngebut untuk mengejar orderan. Ditambah jika hujan, licinnya batu andesit jadi tantangannya di jalanan.
“Kami sih berharap diperbaiki. Supaya jalannya nyaman lagi,” harapnya.
Baca Juga:Wujudkan Masyarakat Peduli KB, Dosen UBK Gelar Pengabdian kepada MasyarakatMan 1 Tasikmalaya Sabet Gelar Juara Umum POSMA Tingkat Kabupaten Tahun 2024
Dihubungi terpisah Kabid Jalan dan Jembatan PUTR Kota Tasikmalaya, Hery Nugraha, mengatakan rencana perbaikan batu andesit itu akan dilakukan pada 2025 mendatang. Rencananya jalur itu akan dibuat kembali normal menjadi jalan aspal seperti biasa.
“Batu andesit kita angkat lagi, lapisan hot mix-nya kita perbaiki, nanti kembali ke lapisan hot mix. Jadi kami usulkan untuk tahun besok, tahun 2025, itu untuk dilakukan rehabilitasi,” ungkapnya kepada Radar.
Ia mengakui bahwa batu andesit memang bukan untuk dilintasi kendaran. Apalagi kendaraan roda empat dengan kecepatan sedang. Sebab batu-batu itu bisa rusak.
Batu andesit sebenarnya lebih diperuntukan bagi pejalan kaki dan kendaraan roda dua dengan kecepatan rendah.
“Batu andesit biasanya itu khusus untuk kendaraan-kendaraan yang kecepatannya rendah. Ataupun untuk spot-spot yang di situ yang pejalan kaki ataupun kendaraan roda dua. Kalaupun roda empat dengan kecepatan yang rendah. Kalau kecepatan normal agak tinggi, itu mungkin bisa kurang efektif. Nanti bisa menimbulkan kerusakan batu andesit itu sendiri,” jelasnya.