ROMA, RADARTASIK.ID – Daniele De Rossi, mantan pelatih AS Roma, menegaskan bahwa dipecat adalah sebuah bagian tak terhindarkan dari profesi seorang pelatih.
Dalam pandangannya, kamp pelatihan Roma di Trigoria memiliki nilai emosional yang sangat kuat, seperti rumah sendiri baginya, sehingga ia tak pernah benar-benar menutup pintu untuk kembali ke sana.
De Rossi diberhentikan dari posisinya sebagai pelatih Giallorossi pada bulan September, namun penggantinya, Ivan Juric, hanya bertahan selama kurang dari dua bulan sebelum akhirnya didepak usai kekalahan melawan Bologna dengan skor 3-2 di Stadion Olimpico.
Baca Juga:Bersaing dengan Inter, Scaroni Tegaskan AC Milan sebagai Satu-satunya Tim Asli di Kota ModeGaji Dibekukan, Kontrak Hampir Berakhir: Akhir Cerita Pogba di Juventus
Kejadian ini membuat spekulasi tentang potensi kembalinya De Rossi ke posisi pelatih semakin berkembang, mengingat dirinya masih memiliki kontrak dengan klub tersebut.
Meski demikian, ia hanyalah salah satu dari beberapa kandidat yang dipertimbangkan.
Dalam pernyataannya di ajang ke-12 ”Italian Football Hall of Fame” yang diadakan di tempat latihan Coverciano, De Rossi menerima penghargaan sebagai ”Pesepak Bola Italia”.
Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan bahwa kembalinya ke Trigoria bukanlah sesuatu yang ia tolak, meskipun belum jelas peran apa yang akan ia emban.
De Rossi menyampaikan bahwa ia memiliki ikatan mendalam dengan tempat itu, mengingat ayahnya juga bekerja di sana dan ia telah menghabiskan lebih banyak waktu di Trigoria dibandingkan di rumahnya sendiri.
Oleh sebab itu, ia merasa bahwa kembali ke Trigoria suatu hari nanti bukanlah sesuatu yang mustahil, seperti halnya ia kembali ke Coverciano.
”Terlepas dari dinamika, baik sebagai pemain maupun pelatih, dipecat adalah bagian dari pekerjaan,” ungkap De Rossi seperti dikutip Football Italia dari TMW.
Baca Juga:Danilo Berpeluang Gabung Manchester United Saat Kontrak di Juventus Menjelang AkhirTransformasi Lingkungan AS Roma dari Mourinho ke Juric, Mengurai Atmosfer Toxic di Stadion Olimpico
Kenangan dan keterikatan emosionalnya dengan Trigoria menjadi fondasi bagi pernyataannya bahwa tempat itu akan selalu memiliki makna khusus dalam perjalanan hidupnya, baik secara profesional maupun pribadi. (Sandy AW)