ROMA, RADARTASIK.ID – AS Roma, dalam waktu 11 bulan terakhir, telah menghadapi pergantian pelatih sebanyak tiga kali yang memicu polemik di kalangan pendukung.
Keputusan yang diambil oleh manajemen sering kali dianggap tidak masuk akal dan hanya memperburuk situasi di Stadio Olimpico, tempat yang dulu menjadi benteng penuh gairah kini berubah menjadi lingkungan yang penuh ketegangan.
Keberhasilan Jose Mourinho yang mendapatkan julukan ”Raja Sold-out” sempat membawa euforia besar bagi para penggemar.
Baca Juga:Badai di Roma, Francesco Totti Beri Dukungan Diam-Diam Terkait Pemecatan Ivan JuricTransformasi Ekonomi Kawasan Rebana Dimulai, bank bjb Siapkan Layanan Perbankan Terpadu
Selama 43 pertandingan berturut-turut, stadion selalu penuh sesak dengan pendukung setia, menciptakan atmosfer yang membakar semangat tim tuan rumah.
Namun, perubahan mendadak terjadi pada Januari 2024 ketika Mourinho diberhentikan dari jabatannya.
Sebagai langkah strategis, Roma kemudian menunjuk Daniele De Rossi, legenda klub yang aura dan kehadirannya masih mampu mengisi Stadio Olimpico dengan pendukung yang setia.
Kehadiran De Rossi kembali membuat stadion penuh dalam banyak pertandingan dan menebarkan rasa takut di kalangan lawan.
Sayangnya, kebersamaan dengan De Rossi tidak berlangsung lama.
Hanya dalam kurun waktu kurang dari dua bulan, manajemen Roma memutuskan untuk memecatnya dan menggantikannya dengan Ivan Juric, sebuah keputusan yang mengundang kemarahan dari para pendukung.
Fans merasa dikhianati oleh pemilik klub, yang dianggap mengabaikan sejarah dan budaya Roma.
Berbagai keputusan tersebut kerap kali sulit dipahami, terlebih karena pihak klub tidak memberikan penjelasan yang memadai kepada publik.
Baca Juga:Rahasia Kemenangan Juventus, Thiago Motta Ungkap Peran Penting Pemain Muda di Derby della MoleAgroeduwisata Polbangtan Bogor, Wahana Edukasi Pertanian yang Menginspirasi Generasi Muda
Ketegangan semakin memuncak ketika beberapa pendukung mengambil langkah ekstrem dengan mengancam CEO Lina Selokolu, yang pada akhirnya memilih mengundurkan diri beberapa jam sebelum debut pertandingan Juric.
Suasana yang mencekam ini juga berdampak pada kondisi tim.
Pemain-pemain utama seperti Bryan Cristante, Gianluca Mancini, dan Lorenzo Pellegrini dituduh tidak mendukung De Rossi.
Bahkan, beredar kabar bahwa Cristante sempat terlibat perselisihan dengan mantan pelatih tersebut sebelum musim dimulai.
Akibatnya, baik Cristante maupun Pellegrini menjadi sasaran cemoohan dari para penggemar di Stadio Olimpico.
Kehadiran di stadion yang sebelumnya penuh kini menurun drastis di bawah kepemimpinan Juric.
Menjelang pertandingan terakhir Juric, suasana semakin memburuk ketika para penggemar secara terbuka mencemooh pemain dan pelatih, ditambah lagi dengan kekalahan 3-2 dari Bologna yang menambah kegetiran suasana.