TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pelaksanaan gladi bersih Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di SD Negeri Sirnajaya, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, berlangsung dari hari Senin hingga Kamis, 14-17 Oktober 2024.
Meskipun ada sejumlah tantangan, kegiatan ini relatif terkendali dan berhasil dilaksanakan dengan baik.
Menurut Gina Silma Nopianti, salah satu guru di SDN Sirnajaya, gladi ANBK ini diikuti oleh 30 siswa kelas 5, yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.
Baca Juga:Kampung Naga Tasikmalaya: Keteguhan Melestarikan Tradisi di Era DigitalSinergi Pengurus MUI Desa dan Pemerintah Kecamatan Sukarame Dorong Kemaslahatan Umat
Kegiatan tersebut dibagi menjadi dua gelombang, memastikan semua siswa mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam simulasi.
Gina menyebutkan bahwa secara umum, tidak ada kendala yang signifikan dalam hal teknis, baik dari perangkat komputer maupun koneksi internet.
Persiapan teknis yang matang dan kerja sama antara pihak sekolah dengan siswa sangat membantu kelancaran pelaksanaan gladi bersih ini.
Dedikasi para siswa juga terlihat jelas, meskipun sempat ditemukan kendala pada beberapa soal yang disediakan oleh sistem host.
Gladi bersih ini dianggap sebagai langkah penting untuk mempersiapkan siswa menghadapi ANBK sesungguhnya.
”Dengan persiapan yang matang, gladi bersih dapat membantu meningkatkan kualitas pelaksanaan ANBK dan memberikan hasil yang lebih baik,” ucap Gina kepada Radartasik.id.
Ahmad Solihin, Kepala Bidang Sekolah Dasar di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tasikmalaya, menyatakan bahwa pelaksanaan gladi ANBK secara umum terkendali.
Baca Juga:Pjs Bupati Tasikmalaya Buktikan Kepedulian dengan Beri Bantuan Langsung ke Warga ManonjayaRatusan Sekolah Dasar di Kabupaten Tasikmalaya Terancam Rusak, Disdikbud Usulkan Perbaikan Masif 2025
Beberapa kendala, seperti potensi pemadaman listrik di beberapa kecamatan, berhasil diatasi dengan sigap.
Jadwal pemadaman listrik berhasil ditunda atau dialihkan berkat komunikasi yang cepat dengan pihak PLN.
Ahmad juga mengakui bahwa kekurangan perangkat, seperti chromebook, masih menjadi tantangan di beberapa sekolah.
Namun, masalah ini diatasi dengan meminjam perangkat dari sekolah lain yang sudah memiliki chromebook, atau menggunakan laptop guru dan perangkat lain yang tersedia.
Selain itu, jika terdapat masalah sinyal di sekolah, para siswa dipindahkan ke lokasi yang memiliki akses sinyal lebih baik, atau bergabung dengan sekolah lain yang memiliki fasilitas internet lebih stabil.
Meskipun ada beberapa kendala, kesiapan dan adaptasi yang cepat dari pihak sekolah dan Dinas Pendidikan memastikan bahwa gladi bersih ANBK di SD Negeri Sirnajaya berjalan dengan lancar.