Setahun, 15 Gerakan Tanah Terjadi

Setahun, 15 Gerakan Tanah Terjadi
PERGERAKAN TANAH. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mencatat sudah terjadi 15 gerakan tanah di beberapa kecamatan selama 2022. FOTO: DOKUMENTASI BPBD KABUPATEN TASIKMALAYA
0 Komentar

Kemudian, kata dia, faktor penyebab terjadinya gerakan tanah di Jatiwaras yakni kemiringan lereng yang curam, material penyusunan lereng di lokasi bencana yang terdiri dari batuan lunak atau tanah pelapukan. Kemudian curah hujan yang tinggi sebagai pemicu terjadinya gerakan tanah.

Lanjut dia, kesimpulan teknis dari Badan Geologi yakni masyarakat di sekitar lokasi harus meningkatkan kewaspadaan, terutama pada saat dan setelah turun hujan deras. Penutupan retakan tanah menggunakan tanah lempung atau material kedap air kemudian dipadatkan. Kemudian penataan drainase harus dikendalikan dengan saluran yang kedap air seperti ditembok atau menggunakan pipa dan diarahkan menjauhi daerah longsoran. Masyarakt harus selalu mengikuti arahan dari BPBD dalam penanganan bencana alam ini.

Lanjut dia, kemudian untuk gerakan tanah di Bantarkalong terjadi di Desa Parakanhonje dan Desa Pamijahan. Sedangkan untuk penyebab dan kondisinya saat ini hampir sama dengan di Kecamatan Jatiwaras. Untuk kesimpulan teknis dan rekomendasi gerakan tanah di Kecamatan Bantarkalong secara umum dikontrol oleh kondisi geologi serta kelerangan yang curam dengan curah hujan sebagai pemicu. “Gerakan tanah secara umum bertipe rayapan, amblesan dan longsoran dengan landaan yang bervariasi, tergantung tinggi lereng, kemiringan dan tata guna lahan,” ucap dia, menjelaskan.

Baca Juga:Cecep: Mantan Pejabat Harus IkhlasBelum Kompak Atasi Geng Motor

Kemudian, kata dia, daerah tersebut menurut Badan Geologi masih berpotensi terjadi gerakan tanah susulan, terutama pada bagian-bagian yang sudah retak. “Kemudian Desa Pamijahan dapat berpotensi terjadi aliran bahan rombakan,” katanya.

Kata Kurnia, untuk rekomendasi teknis di Desa Parakanhonje, kawasan gerakan tanah diprioritaskan untuk tidak ditempati karena berpeluang terjadi gerakan tanah kembali. “Harus ekstra waspada apabila terjadi hujan lebat dan lainnya,” pungkasnya. (yfi)

 

[/membersonly]

Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!

 

 

 

Laman:

1 2
0 Komentar