2 Warga Kota Tasikmalaya Rancang Pembakar Sampah Ramah Lingkungan

pembakar sampah
Sopiyan dan Tono mempraktikan penggunaan smokeless incenerator sampah di halaman kantor Radar Tasikmalaya, Kamis, 2 Mei 2024. (Firgiawan/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sopiyan dan Tono Tarsono asal Kota Tasikmalaya merakit smokeless incenerator. Yakni pembakar sampah yang minim asap.

Sopiyan mengatakan bahwa pembuatan incenerator itu berangkat dari keresahan dan kepeduliannya terhadap permasalahan sampah di Kota Tasik.

Harapannya bisa ikut berkontribusi menekan persoalan sampah di Kota Tasikmalaya.

“Kami tim produksi alat ini, memiliki kepedulian soal sampah di Kota Tasikmalaya. Dimana fenomena sekarang sampah jadi problem. Kami ada penemuan, sekiranya bisa menjadi salah satu solusi,” kata Sopiyan saat menunjukkan mini prototype smokeless incenerator itu di halaman parkir Graha Pena Radar Tasikmalaya, Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Juga:Daftar Bagunan Rusak Imbas Gempa Garut, dari Gedung Pramuka Hingga Rumah SakitGempa 6,5 SR Kejutkan Warga Jabar di Malam Minggu, Pusat Gempa Ternyata di Sini

Dia menjelaskan bahwa saat ini alat tersebut tengah diproduksi secara massal. Teruat dari bahan stainless, dengan sejumlah komponen di dalamnya.

Seperti chamber atau ruang pembakaran, nozel, sello chamber dan lainnya. Alat tersebut diklaim dapat memusnahkan sampah baik kering maupun basah tapi tetap ramah lingkungan.

“Terutama sampah rumah tangga, sehingga tidak menimbulkan asap, asap diolah di dalam agar tidak jadi polusi. Keluarannya ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polutan tinggi,” jelasnya.

“Kami sedang kembangkan yang bisa di manfaatkan di lingkungan. Sampah kadang di titik tertentu banyak orang buang sembarangan, kita ingin inovasi alat yang portabel. Bisa diselesaikan sampah di titik tersebut,” sambungnya.

Menurutnya incenerator itu dapat digunakan untuk membakar sampah di lingkungan tinggal karena tidak menghasilkan polutan tinggi.

Kehadiran alat tersebut juga diklaim dapat digunakan untuk membakar residu atau sisa dari pengolahan sampah organik dan anorganik yang biasanya dijadikan magot dan pakan.

“Nah sisanya, residu bisa dituntaskan di tempat pakai alat ini. Semoga jadi salahsatu solusi bisa tangani sampah di lingkungan masing-masing. Hasil pembakarannya melebur menjadi abu. Dimana per 100 kilogram sampah hanya menghasilkan abu 9 ons saja. Itu bisa dimanfaatkan untuk pupuk. Dan lain-lain, atau cukup dibersihkan,” jelas dia.  

Baca Juga:Mantan Ketua KPU Kota Banjar Daftar Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Partai DemokratSukses di Pemilu 2024, PAN Kabupaten Tasikmalaya Dukung Zulhas Lanjutkan Nakhodai Partai

Tim produksi, Tono Tarsono mengatakan alat tersebut sempat ia produksi di Kalimantan. Saat ini, ia bersama tim ingin mengembangkan di kota kelahirannya, mengingat problem sampah di Kota Tasikmalaya kian menghawatirkan.

0 Komentar