Pemkot Tasikmalaya: Alihkan Belanja Rokok Pada Sumber Protein Anak

Alihkan belanja rokok pada sumber protein anak
Tim gabungan dinas kesehatan, satpol pp dan Kominfo menyisir kawasan tanpa rokok. Foto: Firgiawan
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemkot Tasikmalaya mengajak masyarakat mengalihkan belanja rokok pada makanan sumber protein untuk anak. Ajakan ini dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau se-Dunia yang jatuh pada tanggal 31 Mei.

Untuk menyosialisasikan ajakan mengalihkan belanja rokok, tim gabungan Dinas Kesehatan, Kominfo dan Satpol PP menyisir sejumlah lokasi yang telah ditetapkan sebagai kawasan tanpa rokok (KTR) pada Rabu (31/5/2023). Antara lain Puskesmas Indihiang dan Bungursari.

Di lokasi ini petugas menemukan pelanggaran masih adanya aktivitas merokok di sekitar area puskesmas. Begitu juga dengan Dinas Sosial Kota Tasikmalaya. Tim gabungan masih menemukan aktivitas merokok di area yang telah ditetapkan sebagai KTR. Padahal instansi ini setiap harinya dipadati pemohon layanan.

Baca Juga:Pengamat: Pokir Sudah Bergeser, Sekarang Jadi Ajang Bagi-Bagi ProyekPeringatan Harlah Pancasila di Ciamis, Bupati Ajak Tanamkan Semangat Gotong Royong

Para pelanggar pun diberi edukasi tentant KTR dan pentingnya menghindari rokok. Itu sejalan dengan tema peringatan Hari Tanpa Tembakau se-Dunia tahun ini, yaitu we need food, not tobacco’. Artinya: kami butuh makanan, bukan tembakau.

Kabid Tibumtranmaslinmas Satpol PP Kota Tasikmalaya Budhi Hermawan MSi menerangkan, Kota Tasikmalaya memiliki Perda Nomor 11 Tahun 2018 tentang Kawasan Tanpa Rokok atau KTR. Peraturan itu mengatur lokasi/tempat yang tidak holeh ada asap pembakaran tembakau.

“Makanya kita sosialisasi, edukasi juga evaluasi titik-titik yang jelas tidak diperbolehkan untuk merokok salahsatunya layanan dinas dan layanan kesehatan di puskesmas,” tuturnya disela monitoring.

Ia menerangkan masyarakat yang datang ke sarana kesehatan seperti puskesmas, niatannya adalah untuk berobat. Sehingha tidak boleh terkena asap rokok yang justru dapat memperburuk kesehatan. Para petugas pelayanan dimintamengingatkan pengunjung atau warga yang merokok di sekitar tempat pelayanan.

“Kami dengan dinkes, di 3 titik ini ,masih temukan pelanggaran dan yang melakukannya pemohon layanan,” kata dia.

Budi mengajak masyarakat terus saling mengingatkan tentang bahaya paparan rokok. Baik bagi mereka yang perokok aktif maupun pasif. Selain itu, juga mengajak masyarakat untuk merealokasi dana belanja merokok pada kebutuhan protein anak.

0 Komentar