Guru SMKN 1 Tasikmalaya Belajar Logistik Langsung di Perancis

Guru SMKN 1 Tasikmalaya Belajar Logistik Langsung di Perancis
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tiga guru manajemen perkantoran dan layanan bisnis serta bisnis daring dan pemasaran SMKN 1 Tasikmalaya telah berhasil menjadi peserta Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Bidang Logistik di Campus des Métiers et des Qualifications (CMQ) France 2023. Itu melalui program pengembangan pendidikan vokasi bidang logistik Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2021.

Perwakilan KCD Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya dari SMKN 1 Tasikmalaya yang berangkat tiga guru yaitu Kurnia SPd, Neni Andriani Asri SPd dan Santi Susanti SPd.

Kepala SMKN 1 Tasikmalya Dr H Wawan SPd MM mengatakan, tiga guru SMKN 1 Tasikmalaya berhasil masuk dalam  sepuluh peserta yang ikut pengembangan pendidikan vokasi bidang logistik dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat yang kerja sama dengan Campus des Métiers et des Qualifications (CMQ) France tahun 2023.  Tadinya jadwal pendidikan tersebut awalnya direncanakan pada Desember 2021, namun tentunya mempertimbangkan penyebaran Covid-19 diberangkatkan pada 2023.

Baca Juga:Bisa Tukar Poin dan Dapatkan Berbagai Penawaran Menarik di Booth TelkomselSMAN 10 Tasikmalaya Borong Piala di Kejuaraan Tinju

“Tiga guru yang sudah berangkat ke Perancis tentunya dijadikan referensi untuk  mengisi kurikulum merdeka. Tentunya agar lulusan dari SMKN 1 Tasikmalaya tumbuh keberanian dalam mengisi peluang kerja, bisnis, dan melanjutkan perguruan tinggi baik di dalam atau luar negeri,” katanya kepada Radar, kemarin.

Apalagi di SMKN 1 Tasikmalaya sebagai Sekolah Pusat Keunggulan di tahun ketiga ini, sehingga menerapkan kurikulum merdeka. Tentunya dalam pembelajarannya link and match dengan dunia usaha dan industri.

“Oleh karenanya kita memiliki pemetaan siswa melanjutkan ke perguruan tinggi, bekerja, dan berwirausaha semua difasilitasi.  Artinya kebutuhan industri, kewirausahaan, bekerja di dalam atau luar negeri melakukan link and match sesuai kebutuhan siswanya itu sendiri,” ujarnya.

Misalnya saja untuk keluaran bekerja, yang menjadi sorotan adalah keluaran SMK penyumbang pengangguran seperti jurusan akuntansi. Karena tingkat pekerjaan sudah tidak akan relevansi lagi dengan kebutuhan industri.

“Solusi SMKN 1 Tasikmalaya mengubah akuntansi untuk sesuai dengan tren sekarang yang dibutuhkan industri adalah digital marketing,” katanya.

Lalu persolan jurusan perkantoran, link and match antara lulusan dengan industri sudah tidak seimbang dengan kebutuhannya. Untuk sekarang, SMKN 1 Tasikmalaya dalam memecahkan persoalan tersebut dengan membuka jurusan logistik.

0 Komentar