Guru SMKN 1 Tasikmalaya Belajar Logistik Langsung di Perancis

Guru SMKN 1 Tasikmalaya Belajar Logistik Langsung di Perancis
0 Komentar

“Jawaban itu, adanya kebaikan dari pemerintah Jawa Barat, ketika kami membuka logistik ternyata membuat kebijakan seleksi Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Bidang Logistik di Perancis. Kebetulan di SMKN 1 Tasikmalaya ini, karena menggunakan kurikulum merdeka dan tiga guru berangkat ke Perancis sehingga bisa melihat kebutuhan daya serap kerja logistik di luar negeri,” ujarnya.

Makanya nanti SMKN 1 Tasikmalaya akan membuat kurikulum merdeka dengan link and match dengan kebutuhan industri. Dengan nantinya perkantoran menjadi logistik.

“Karena adanya logistik di SMKN 1 Tasikmalaya ternyata sudah terjawab ternyata sudah ada lulusan 36 siswa sudah ditawari pekerjaan oleh perusahaan,” katanya.

Baca Juga:Bisa Tukar Poin dan Dapatkan Berbagai Penawaran Menarik di Booth TelkomselSMAN 10 Tasikmalaya Borong Piala di Kejuaraan Tinju

Mengingat logistik sifatnya internasional, sehingga bisa melihat perkembangan dan kebutuhan industri di Perancis seperti apa. Mulai dari sumber daya manusia dibutuhkan, sehingga bisa disinkronkan dengan siswa jurusan logistik SMKN 1 Tasikmalaya

“Dengan tiga guru SMKN 1 Tasikmalaya bisa berangkat  ke Perancis ke depannya dapat menjalin kerja sama industri luar negeri,” ujarnya.

Perwakilan Guru SMKN 1 Tasikmalaya yang berangkat ke Perancis, Santi Susanti SPd menyampaikan, sepuluh guru SMK lolos seleksi pengembangan pendidikan vokasi bidang logistik Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2021, perwakilan SMKN 1 Tasikmalaya berhasil mengikuti program tersebut ada tiga guru. Pihaknya berangkat pada November 2023, untuk belajar bidang logistik di sekolah vokasi di Perancis Lycee Pierre Mendes selama tiga Minggu.

“Hasil tiga Minggu kemarin, kita mendapatkan ilmu dari hasil observasi metode mengajar guru-guru Perancis, kunjungan  ke perusahaan raksasa di bidang logistik dan transportasi. Kemudian, ada rencana tindaklanjutnya dengan beberapa adopsi dan modifikasi agar sesuai dengan kondisi pembelajaran di SMKN 1 Tasikmalaya,” katanya.

Misalnya yang bisa diadaptasi metode pengajaran melalui studi kasus, seperti siswa menentukan pengangkutan barang dari kota A ke kota B dan seterusnya dengan cara simulasi. Dengan nantinya siswa bisa berperan sebagai Direktur perusahaan transportasi A atau B yang bisa diadopsi dan modifikasi di sekolah SMKN 1 Tasikmalaya.

Selanjutnya, dia pun pengalaman tiga Minggu di Perancis sangat bermanfaat dan berkesan. Karena selain budaya industri, juga budaya sekolah vokasi di Perancis ternyata ramah dan senang menolong tanpa adanya melihat dari negara asing.

0 Komentar