Dari Warga Biasa Hingga Pj Bupati Berbondong-bondong Mendatangi Situs Kabuyutan Gandoang di Ciamis, Ada Apa?

merlawu
foto kiri: Warga Selfie di gapura masuk Situs Kabuyutan Gandoang. Foto kanan: Pj Bupati Ciamis Engkus Sutisna menghadiri acra merlawu pada Jumat 20 September 2024. (Fatkhur Rizqi-IST)
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Tradisi budaya Merlawu kembali digelar dengan meriah di Desa Wanasigra, Kecamatan Sindangkasih, pada Jumat (20/9/2024).

Bertempat di Situs Kabuyutan Gandoang, acara adat ini dilaksanakan setiap tahun pada bulan Rabiul Awal sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur, khususnya Syekh Padamatan, tokoh yang berjasa besar bagi Desa Wanasigra.

Ketua Paguyuban Situs Gandoang Wanasigra, Wanono, menjelaskan bahwa Merlawu adalah tradisi tahunan yang diadakan bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga:Yusro VS Idaman Berebut Restu H Syarif Hidayat, Keduanya Mengaku Punya Hubungan Emosional!Istri H Amir Mahpud Turun Gunung, Bentuk Relawan Perempuan Prima Berkah, Fokus Bantu Program Stunting!

“Oleh karenanya acara adat budaya Merlawu ini diadakan setiap tahun peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW,” kata Wanono pada Jumat 20 September 2024.

Acara ini bukan hanya menjadi ajang untuk mengenang jasa leluhur, tetapi juga untuk mempererat tali silaturahmi di antara warga desa, bahkan dengan masyarakat dari luar desa.

“Adat budaya Merlawu ini sebagai ajang silaturahmi satu desa bahkan luar desa. Karena bisa bertemu dan makan bersama, sehingga bisa bertukar sajian hidangan,” tambah Wanono.

Wanono juga mengungkapkan, selain menjadi situs sejarah, di Kabuyutan Gandoang terdapat makam-makam leluhur seperti Syekh Padamatan, Eyang Bodas, dan Kiai Masyahidin.

Pengunjung yang mendatangi makam ini dulunya harus berjalan tanpa alas kaki atau bahkan ngesot sebagai tanda hormat.

Di situs ini juga terdapat prasasti dari kuningan serta naskah kuno yang terbuat dari kayu saeh, menambah kekayaan sejarah dan budaya Desa Wanasigra.

“Lalu ada juga prasasti terbuat kuningan dan naskah dari kayu saeh,” terang dia.

Baca Juga:DPUPRP Ciamis Disorot: Kelebihan Bayar Rp1,76 Miliar Tahun 2024 Harus Jadi Peringatan untuk PerbaikanHanifan Juara 1 Lomba Busana Kebaya Sinjang Tasik Batikan PASI!

Rangkaian acara Merlawu dimulai sejak Rabu malam 18 September 2024 dengan pawai ta’aruf, di mana lima kepala dusun membawa air Kahuripan ke desa untuk persiapan mencuci benda-benda pusaka.

“Dimulai tradisi Merlawu ini dilakukan Rabu malam kemarin, dengan melakukan pawai ta’aruf dengan lima kepala dusun membawa air Kahuripan ke desa,” jelas Wanono.

Pada hari Jumat, dilanjutkan dengan prosesi mengganti pagar makam Syekh Padamatan di Situs Gandoang, atau yang dikenal dengan istilah ngarangki.

Kemudian dilanjutkan dengan prosesi nyiraman pusaka di Bumi Pakuncen, di mana benda-benda pusaka seperti tombak dan keris dicuci sebagai simbol pembersihan spiritual.

0 Komentar