Patoni mengungkapkan, sebagian peserta yang mengikuti kegiatan ini bahkan sudah mulai berinvestasi dan memiliki pengalaman di pasar modal. “Ada peserta yang memang sudah berpengalaman dalam berinvestasi dan mereka bisa menjadi guru bagi peserta lain,” katanya.
Ke depan, PC Pergunu Kota Tasikmalaya berencana mengadakan kegiatan serupa dengan fokus yang lebih luas. “Sekarang kita baru di saham. Nanti langkah berikutnya kita akan menggelar seminar investasi emas,” ujarnya.
Selain untuk peningkatan literasi, program ini juga diharapkan dapat menopang kemandirian finansial organisasi. Patoni mengatakan, Pergunu Tasikmalaya berencana membentuk galeri investasi di bawah organisasi agar bisa menjadi wadah pembelajaran sekaligus sumber pendanaan berkelanjutan.
Baca Juga:Peringati HORI ke-79, Kemenkeu Satu Priangan Timur Gelar Baksos untuk ODGJ Yayasan Mentari HatiTumbuhkan Kreativitas Anak, Alhambra Hotel & Convention Tasikmalaya Gelar Kids Artventure Coloring Competition
Ia berharap, kesadaran investasi di kalangan guru dapat turut mendukung kemandirian ekonomi nasional. “Kalau semakin banyak orang Indonesia yang punya saham, berarti mereka ikut memiliki perusahaan. Ini bisa mengurangi dominasi kepemilikan asing atas perusahaan-perusahaan kita,” tegasnya.
Menurutnya, upaya kecil seperti Sekolah Pasar Modal ini bisa menjadi langkah awal menuju perubahan besar.
“Paling tidak ini ikhtiar kecil yang mudah-mudahan berdampak baik, apalagi dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (Fitriah Widayanti)