Bedah Potensi Ekonomi Kabupaten Tasikmalaya, KAHMI Sebut Banyak Peluang Tak Tergarap Maksimal

potensi ekonomi kabupaten tasikmalaya
Talkshow soal potensi ekonomi Kabupaten Tasikmalaya di studio Radar TV Senin 22 September 2025. (Ayu Sabrina/radartasik.id)
0 Komentar

Direktur Radar Tasikmalaya, Dadan Alisundana, mengingatkan pentingnya visi bersama menuju Indonesia Emas 2045.

“Kita punya bonus demografi. Tapi di Kabupaten Tasikmalaya masih banyak kasus bunuh diri akibat kesulitan ekonomi. Apakah terpikirkan oleh penyelenggara pemerintah? Apa cita-cita kolektif kabupaten ini? Tahun pertama, kedua, ketiga, mau jadi apa?” ungkapnya.

Menurut Dadan, potensi ekonomi daerah bisa berkembang melalui dua jalan: menjual produk unggulan atau mendatangkan orang melalui pariwisata.

Baca Juga:Benarkah Penerapan Manajemen Talenta di Kota Tasikmalaya Hasil dari Disertasi Pegawai BKPSDM?Kandungan Gizi pada Menu Makanan Bergizi Gratis Disorot PSU Kabupaten Tasikmalaya

“Tinggal bagaimana cita-cita itu bisa diturunkan dari pemerintah ke masyarakat dengan jelas,” katanya.

Mimpi Kolektif

Pengawas Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Putu Arya Wirasetyanta, menegaskan perlunya “mimpi bersama” agar program pembangunan tidak terhenti di tengah jalan.

“Musuh bersama di kabupaten ini adalah kemiskinan. Mesti buat roadmap. Petani, nelayan, tukang kebun kita, sebenarnya lebih jago dari pembuat kebijakan, yang kurang hanya fasilitas dan konsistensi,” ujarnya.

Putu menambahkan, sektor UMKM bisa menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi jika didukung kebijakan nyata.

“Kenapa pasar modern tidak diwajibkan menyerap 30 persen produk lokal, padahal aturan itu ada dalam Peraturan Menteri Perdagangan?” tegasnya.

“Semua potensi ada, tinggal bagaimana mimpi bersama itu dijalankan dengan konsisten,” tutup Putu Arya.

Dari sisi akademisi, Dewan Pakar KAHMI Kabupaten Tasikmalaya sekaligus Ketua STIELM Suryalaya, Dr R Hozin Abdul Fatah MP, menilai pesantren bisa menjadi motor penggerak ekonomi.

Baca Juga:Kasus Keracunan MBG Marak di Tasikmalaya dan Garut, Orang Tua Jadi WaswasKonsep Manajemen Talenta yang Dipakai Pemkot Tasikmalaya Rawan Digugat

“Di Kabupaten Tasikmalaya banyak pesantren ternama. Kalau didukung sumber dayanya, bisa mendorong perekonomian daerah. UMKM harus diguide dengan baik oleh pemerintah daerah,” katanya.

Ia juga mengingatkan, peristiwa kecil namun esensial di tingkat lokal bisa berdampak besar bagi arah bangsa. Karena itu, Tasikmalaya harus memiliki pijakan kuat dalam merumuskan peluang ekonominya sendiri.

Dari rangkaian diskusi tersebut, benang merah yang muncul adalah pentingnya keberpihakan kebijakan pada potensi lokal: pertanian, UMKM, pariwisata, dan pesantren.

Tanpa visi bersama yang konsisten, Kabupaten Tasikmalaya berisiko hanya menjadi penonton di tengah gempuran program nasional. (Ayu Sabrina)

0 Komentar