TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tasikmalaya mencatat penduduk miskin berkurang 1.200 orang, dari 186.750 menjadi 186.870 ribu orang 0,05.
Kepala BPS Kabupaten Tasikmalaya Januarto Wibowo SST MM melalui Dudi Suryadi, Statistisi Ahli Muda Bidang Kesejahteraan Rakyat menyampaikan, jumlah penduduk Kabupaten Tasikmalaya tahun 2024 Q1 sebesar 1.920.547 orang dengan Laju Pertumbuhan Penduduk sebesar 0,73 persen.
“Persentase penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 10,23 persen, menurun 0,05 persen poin terhadap Maret 2023 dan turun sebesar 0,50 persen poin terhadap Maret 2022,” ujarnya kepada Radar saat ditemui di tempat kerjanya, Rabu 11 Juni 2025.
Baca Juga:Wakil Bupati Tasikmalaya Asep Sopari Al Ayubi Temui Orang Tua Bayi Kembar Siam: Alhamdulillah Operasi SuksesTingkatkan Akses Kesehatan, Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Kesehatan
Dudi menyebutkan, secara umum pada periode Maret 2014 hingga Maret 2024 tingkat kemiskinan di Kabupaten Tasikmalaya menunjukkan tren menurun. Baik dari sisi jumlah maupun persentasenya.
Namun, sejak periode Maret 2020 sampai dengan Maret 2021 terjadi kenaikan kemiskinan yang disebabkan pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia termasuk Kabupaten Tasikmalaya.
Kemudian, mulai Maret 2022 sampai dengan Maret 2024, kemiskinan di Kabupaten Tasikmalaya mengalami penurunan kembali.
Dudi menjelaskan, persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.
“Perlu diketahui seberapa dalam penduduk miskin berada di bawah garis kemiskinan dan mengetahui posisi kemiskinan di antara penduduk miskin,” ucapnya.
Dudi menjelaskan, tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan diukur melalui indikator Indeks Kedalaman Kemiskinan atau Poverty Gap Index (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan atau Poverty Severity Index (P2) yang dirumuskan oleh Foster-Greer-Thorbec (FGT).
Indikator P1 merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan.
Baca Juga:Era Baru Cecep-Asep, Ini Kata Aktivis Pro Demokrasi Agustiana: Mulai dari Isu Intervensi dan LainnyaPembangunan Jalan di Desa Sukamaju Tasikmalaya Mulai Direalisasikan, 435 Meter Jalan Diperbaiki dari Dana Desa
Jika ditemukan angka P1 yang semakin mendekati 0, maka kondisi ini menunjukkan rata-rata pengeluaran penduduk miskin semakin mendekati garis kemiskinan. Selanjutnya, indikator P2 memberikan gambaran penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin.
Angka P2 yang semakin mendekati 0 menunjukkan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin secara umum semakin kecil.
Adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan, antara lain, inflasi Jawa Barat pada Maret 2024 sebesar 3,48 persen, berbagai program bantuan sosial yang direalisasikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya pada Januari sampai Maret 2024.