PC PGRI Mangkubumi Konsolidasi, Nama Nana Hermawan Menguat

KONSOLIDASI
Para pengurus cabang  dan ketua ranting PGRI Mangkubumi foto bersama calon kandidat Ketua PGRI Kota Tasikmalaya, Nana Hermawan usai acara konsolidasi, Sabtu (24/5/2025). (Fitriah Widayanti/Radar Tasikmalaya)
0 Komentar

Rahmat juga turut mengungkapkan sejumlah persoalan yang perlu dibenahi dalam tubuh PGRI Kota Tasikmalaya. Di antaranya adalah lemahnya tata kelola organisasi sesuai bidangnya yang belum efektif dan berjalan lancar, program kerja yang belum terlihat jelas arahnya dan belum berdampak terhadap anggota, dan perjuangan kesejahteraan guru yang belum optimal dan merata.

Ia menyebut beberapa indikator ketidakefektifan dalam tata kelola organisasi, seperti minimnya komunikasi struktural antara PGRI kota, cabang, dan ranting; kurangnya transparansi keuangan; serta program kerja yang tidak terukur dan kurang relevan.

Sebagai solusi, Kepala SDN Ciparay itu mengusulkan langkah-langkah perbaikan seperti reformasi manajemen organisasi berbasis digital, pembentukan sistem komunikasi berjenjang, tim advokasi untuk guru honorer dan PPPK, serta program strategis yang merujuk pada kebutuhan nyata guru di lapangan.

Baca Juga:Srie Mulyati, Dosen Prodi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya Jadi Juri Ahli Internasional di ThailandSantika Premiere Hills Resort Sukabumi Dibuka, Suguhkan Pemandangan Alam dan Fasilitas Lengkap 

Program kerja harus selaras dengan kebutuhan riil di lapangan melalui survei dan dialog,” jelasnya.

Rahmat juga menyoroti ketimpangan kesejahteraan guru, mulai dari belum adanya rekrutmen PPPK untuk jenjang TK, dan perbedaan waktu pencairan Tunjangan Profesi Guru.

“Pemerintah Provinsi Jawa Barat hanya menganggarkan TPP untuk guru yang menjadi tanggung jawabnya, yakni SMA/SMK dan SLB. Namun tidak untuk guru TK/SD/SMP yang menjadi kewenangan pemerintah Kota Tasikmalaya yang seharusnya mendapatkan hak yang sama karena kami guru di kota juga sama-sama mengajar murid yang berada di wilayah Provinsi Jawa Barat,” tuturnya.

Ia juga menyinggung kegiatan seremonial yang kerap mengisi agenda PGRI, seperti peringatan HUT yang diisi lomba atau bazar, tanpa disertai kegiatan reflektif atau pengembangan profesional guru.

“Kegiatan seperti itu cenderung copy-paste dari tahun ke tahun, tanpa ada evaluasi atau inovasi. Hanya mengulang kegiatan tahun lalu tanpa melihat efektivitasnya,” ucap Rahmat.

Di sisi lain, dari tim pemenangan Nana Hermawan, Sekretaris Iin Indra Gunawan menilai konsolidasi ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat komunikasi dan membangun kepercayaan.

“Pengalaman Pak Nana sebagai Ketua FKKS menjadi bukti bahwa beliau siap membawa PGRI Kota Tasikmalaya yang dinamis, prospektif dan mampu menjawab tantangan masa depan,” ungkap Iin.

0 Komentar