TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Drs Asep Goparulloh menegaskan bahwa tidak ada kendaraan dinas yang disiapkan khusus untuk istri kepala daerah.
Ia membantah bahwa tiga unit mobil baru diperuntukkan bagi keluarga pejabat.
“Itu tidak benar. Tiga kendaraan itu, satu untuk pejabat Sekda, dan dua lagi untuk operasional. Tidak ada aturan kendaraan untuk istri Wali Kota atau Wakil Wali Kota,” tegas Asep.
Baca Juga:Pejabat Eselon III Jadi Plt Kadis Berpotensi Timbulkan Kerugian Negara!Kendaraan Operasional Kelembagaan Termewah di Kota Tasikmalaya, Fasilitasnya Tidak Kaleng-Kaleng!
Ia menjelaskan bahwa kebutuhan pengadaan mobil itu muncul karena pergeseran kendaraan dinas lama.
Salah satu mobil eks Sekda digunakan untuk menunjang operasional Wakil Wali Kota, dan saat dirinya resmi dilantik sebagai Sekda, ia tidak mendapatkan kendaraan dinas.
“Pak Wali sendiri memakai kendaraan eks Penjabat Wali Kota sebelumnya. Saat saya dilantik, saya tidak mendapat kendaraan. Karena itu, pengadaan dilakukan di anggaran murni tahun 2025,” jelasnya.
Asep menambahkan bahwa dua mobil lainnya diperuntukkan untuk keperluan tamu dan mobilitas kedinasan di lingkungan Sekretariat Daerah. Di antaranya boleh digunakan untuk keperluan Dharma Wanita dan PKK.
“Dua mobil itu urgensinya jelas, untuk operasional Setda. Misalnya untuk tamu yang datang, dan kegiatan resmi lainnya yang berkaitan langsung dengan tugas-tugas kedinasan,” ujarnya.
Ketua Dharma Wanita Kota Tasikmalaya saat ini merupakan istri Sekda Kota Tasikmalaya. Sementara Ketua TP PKK Kota Tasikmalaya yakni istri Wali Kota Tasikmalaya dr Elvira Kamarrow.
Seperti diketahui, pengadaan anggaran tiga unit mobil operasional tersebut dirancang dan disahkan sejak 2024, saat masa transisi kepemimpinan Kota Tasikmalaya di era Pj Wali Kota Tasikmalaya H Asep Sukmara dan Pj Sekda Asep Goparulloh.
Baca Juga:Tingkatkan Kecintaan pada Akuntansi, Universitas Mayasari Bakti Laksanakan LCTA dan Siapkan Ratusan BeasiswaHistori Batu Andesit di Depan Masjid Agung Tasikmalaya: Dibangun Rp 12,5 Miliar, Dibongkar Lagi Rp 400 Juta!
Dan realisasi pembeliannya dilakukan sejak bulan Januari 2025, ketika H Asep Goparullah menjadi sekda definitif. Hingga kini tiga unit mobil dinas operasional tersebut disimpan dan tidak dipakai sama sekali.
Asep pun dalam beberapa kali diwawancara tidak tegas menyatakan siapa yang akan menggunakan tiga unit mobil dinas operasional itu. Dia hanya mengatakan bahwa mobil itu untuk operasional bukan bagi istri pejabat.