TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kondisi memprihatinkan jalan penghubung antara Kecamatan Cipatujah dan Bojonggambir, tepatnya di Kampung Cisanggar, Desa Ciheras, Kecamatan Cipatujah sudah tidak wajar.
Kerusakan jalan tersebut sudah benar-benar melumpuhkan aktivitas sehari-hari warga. Jalan yang rusak parah tersebut tak hanya menghambat perekonomian, tetapi juga berdampak langsung pada akses pendidikan dan pelayanan kesehatan.
Ajis (35), warga setempat mengungkapkan bahwa rusaknya jalan tersebut membuat warga harus berjalan kaki dalam menempuh perjalanan. Jika pun menggunakan kendaraan, harus memakai motor yang sudah dimodifikasi, dikenal dengan sebutan “motor palang”.
Baca Juga:Pembangunan Jalan di Desa Sukamaju Tasikmalaya Mulai Direalisasikan, 435 Meter Jalan Diperbaiki dari Dana DesaOpen Bidding Paling Tepat, Banyak Pejabat Potensial yang Bisa Mengisi Jabatan Sekda Kabupaten Tasikmalaya
Hal ini, kata dia, berdampak besar terutama saat warga hendak menjual hasil tani atau membeli kebutuhan pokok. Pasalnya biaya angkut menjadi lebih mahal.
“Kalau mau bawa hasil tani ke pasar, ongkosnya jadi dua kali lipat karena pakai motor khusus. Belum lagi saat musim hujan, jalan jadi berlumpur dan licin,” ujarnya kepada Radar, Jumat 9 Mei 2025.
Kondisi ini juga sangat menyulitkan para pelajar yang setiap hari harus menempuh jarak hingga belasan kilometer dengan berjalan kaki.
“Anak-anak sekolah jalan kaki jauh, kadang-kadang harus pakai sandal karena pakai sepatu pasti kotor dan basah, jalannya berlumpur,” tambahnya.
Lebih memprihatinkan, lanjut dia, kondisi jalan tersebut membuat penanganan kesehatan menjadi sangat darurat. Warga yang sakit, termasuk ibu hamil, harus ditandu menggunakan kain sarung untuk sampai ke fasilitas kesehatan terdekat, karena kendaraan roda empat tidak bisa melintas.
“Sudah beberapa kali warga sakit ditandu pakai sarung. Bahkan ada kejadian ibu hamil yang melahirkan di tengah jalan saat sedang ditandu menuju puskesmas,” jelas Ajis.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya segera turun tangan untuk memperbaiki jalan tersebut. “Kami mohon perhatian dari pemerintah, baik itu Pemkab maupun Provinsi Jawa Barat. Jangan sampai warga terus menjadi korban karena akses jalan yang tak layak ini,” ujarnya.
Baca Juga:Komisi II Bersih-Bersih Gebu, Kompleks Setda Kabupaten Tasikmalaya Harus Bersih dan Tertata RapiVillarreal vs Osasuna di Liga Spanyol: Perebutan Tiket Liga Champions
Sementara itu, Kepala Bidang Jalan pada DPUTR-KPLH Kabupaten Tasikmalaya, Romi Gardara, ST, membenarkan bahwa jalan tersebut merupakan milik Pemkab Tasikmalaya. “Ya, itu jalan penghubung Cireundeu ke Cihanura,” singkatnya saat dikonfirmasi.