RADARTASIK.ID – Adanya Simulasi cicilan KUR BSI 2025, memudahkan para pelaku usaha untuk menghitung dan mempertimbangkan secara matang cicilan yang sesuai kemampuan dan kebutuhan usahanya.
Dalam mengelola bisnis, menjaga arus kas (cash flow) tetap sehat adalah kunci utama agar usaha bisa terus tumbuh.
Salah satu jenis pendanaan yang kini semakin diminati oleh pelaku UMKM adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Syariah Indonesia.
Baca Juga:Plafon Pinjaman KUR BSI 2025 Resmi Diumumkan, UMKM Bisa Dapat Hingga Rp500 JutaKredit HP Vivo V50 Lite 5G Dengan Kredivo, Begini Simulasi Cicilan Dan Spesifikasi Lengkapnya!
BSI menawarkan pembiayaan syariah dengan prinsip bebas bunga, yang tentunya menjadi kabar baik bagi pengusaha yang menghindari riba.
Pinjaman yang tersedia terbagi dalam beberapa plafon, mulai dari Rp10 juta hingga Rp500 juta.
Jangka waktu pelunasan pun cukup fleksibel, antara 12 bulan hingga 72 bulan, tergantung pada jenis KUR dan kebutuhan peminjam.
Ketika berbicara tentang perbandingan tenor pinjaman KUR BSI 2025, pelaku usaha perlu cermat dalam menganalisis dampaknya terhadap arus kas.
Misalnya, untuk plafon pinjaman Rp100 juta, cicilan per bulan sekitar Rp1,8 juta jika memilih tenor 60 bulan.
Tapi kalau anda memilih tenor 12 bulan, maka nominal cicilannya akan mencapai Rp 8,5 juta per bulan.
Perbedaan nominal tersebut sangat mungkin akan mempengaruhi cash flow usa anda, baik untuk harian maupun bulanan.
Baca Juga:Kredit HP Vivo V50 Lite 5G Dengan Kredivo, Begini Simulasi Cicilan Dan Spesifikasi Lengkapnya!KUR Mandiri 2025 Tanpa Agunan: Ini Jenis Usaha yang Mudah Diacc Bank Mandiri
Sementara itu, plafon pinjaman KUR BSI terbaru memberi ruang lebih besar bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya.
Plafon Rp150 juta, misalnya, bisa dicicil mulai dari Rp2,75 juta per bulan untuk tenor lima tahun, atau Rp12,75 juta per bulan untuk tenor satu tahun.
Di sinilah pentingnya memahami beban angsuran terhadap pendapatan usaha. Tenor pendek memang lebih cepat lunas, tapi beban bulanannya lebih berat.
Sebaliknya, tenor panjang memberi napas yang lebih lega bagi keuangan bisnis.
Bagi pelaku UMKM yang baru pertama kali mengajukan, cara pilih tenor cicilan terbaik bergantung pada tiga hal: stabilitas pendapatan usaha, rencana ekspansi bisnis, dan kesiapan menghadapi risiko mendadak.
Jika pendapatan usaha cenderung fluktuatif, tenor panjang dengan cicilan ringan bisa jadi pilihan bijak.
Namun jika bisnis tengah tumbuh pesat dan cash flow stabil, tenor pendek bisa mempercepat pelunasan dan membuka peluang pinjaman baru lebih cepat.