Legenda AC Milan Bocorkan Cara Redam Strategi Inter: Jangan Lakukan Pelanggaran di Dekat Kotak Penalti

Direktur Sepak Bola
Demetrio Albertini, legenda AC Milan. (Demetrio Albertini/Instagram)
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Jelang duel panas leg kedua semifinal Liga Champions antara Inter Milan dan Barcelona, legenda AC Milan dan eks pemain Blaugrana, Demetrio Albertini, memberi pandangan taktis soal cara terbaik menghadapi Nerazzurri.

Dalam wawancara dengan Mundo Deportivo, Albertini menilai Inter sangat berbahaya dalam situasi bola mati.

Ia menyarankan pemain Barca tidak melakukan pelanggaran di dekat penalti karena Inter memiliki pemain yang tinggi dan lebih kuat secara fisik.

Baca Juga:Candela Bongkar Titik Lemah Barcelona: Kuat di Jebakan Offside, Rentan Diserang BalikKapten Barcelona Punya Nilai Pasar Termurah di Antara Semifinalis Liga Champions Lainnya

“Cara menghadapi Inter? Harus hati-hati, karena mereka punya pemain bertubuh tinggi dan kuat secara fisik,” kata Albertini dikutip dari Tuttomercatoweb.

“Jangan biarkan mereka merebut bola di area pertahanan, dan yang terpenting, hindari pelanggaran di dekat kotak penalti,” tegasnya.

Albertini juga menyoroti perubahan yang terjadi di tubuh Barcelona sejak era Xavi beralih ke Hansi Flick.

Ia memuji sentuhan tangan dingin Flick yang mengembalikan klub ke filosofi lama dengan mengandalkan para pemain dari akademi La Masia.

“Barça kembali ke akar Cruyff, fokus pada pemain muda. Sebagian karena kebutuhan ekonomi, tapi juga karena mereka punya akademi dan orang-orang berkualitas,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa semangat dari para pemain jebolan La Masia yang kini membawa identitas kuat bagi klub.

“Pemain akademi punya komitmen terhadap klub yang sulit ditandingi, bahkan oleh para juara dunia sekalipun,” tambahnya.

Baca Juga:Simone Inzaghi Yakin Bisa Singkirkan Barcelona: Kami Tak Akan Biarkan Yamal Pegang BolaPemain Muda Barcelona Anggap Duel Lawan Inter seperti Pesta di Ruang Ganti

Terkait fenomena muda Lamine Yamal, Albertini tak ragu menempatkannya sejajar dengan para legenda Blaugrana.

“Dia punya bakat luar biasa, sangat jarang ditemukan di usia seperti itu. Tapi bakat saja tidak cukup—kerja keras juga dibutuhkan. Jika konsisten, dia bisa memenangkan banyak Ballon d’Or,” tutupnya.

Disisi lain, Bek Real Valladolid, Antonio Candela menilai Barcelona punya dua kelemahan utama: situasi bola mati dan serangan balik.

Ia mengatakan bahwa Barcelona memang sangat bagus dalam memainkan garis pertahanan tinggi dan menjebak lawan offside, tapi mereka kerap tidak seimbang saat harus bertahan usai kehilangan bola.

0 Komentar