TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sebanyak 123 siswa SMK Bhakti Kencana Tasikmalaya (SMK BK) dinyatakan lulus 100 persen pada acara Rapat Orang Tua di aula sekolah, Senin, 5 Mei 2025.
Siswa tersebut berasal dari empat jurusan yakni Farmasi, Asisten Keperawatan dan Caregiver, Desain Komunikasi Visual, Tata Kecantikan Kulit dan Rambut.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kelulusan tahun ini digelar secara sederhana di sekolah tanpa adanya prosesi wisuda. Hal ini menyusul kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang melarang diadakannya wisuda jenjang sekolah.
Baca Juga:Awaludin Nazal Dinobatkan Sebagai Kepala Sekolah Termuda, Sukses Pimpin SMK Bhakti Kencana TasikmalayaBest Western Setiabudhi Bandung Dibuka, Lokasi Strategis, Interior Elegan, Yuk Intip Fasilitasnya!
Wakil Kepala SMK BK Bidang Kesiswaan, apt Shelvy Herviyanti SFarm, mengatakan bahwa kegiatan kelulusan ini murni menggunakan sarana prasarana yang ada di sekolah. Siswa pun tidak dipungut biaya.
“Kelulusan dikemas menjadi kegiatan akhir sekolah berupa rapat orang tua serta pengalungan medali untuk siswa. Pengalungan medali ini sebagai kenang-kenangan, perpisahan tanpa konsep wisuda,” ujarnya.
Dalam kegiatan itu diberikan juga penghargaan untuk siswa terbaik, masing-masing tiga orang dari tiap jurusan. Digelar juga Tasyakur Bersama sebagai bentuk syukur siswa atas kelulusan.
Kepala SMK Bhakti Kencana Tasikmalaya, apt R Awaludin Nazal N SFarm MFarm, mengatakan, pihaknya komitmen mengikuti arahan Pemprov Jawa Barat yang melarang wisuda jenjang sekolah, sehingga pengumuman kelulusan digelar sederhana namun khidmat.
“Pada rapat kelulusan tahun ini, Alhamdulillah siswa dinyatakan 100 persen lulus,” kata kepala SMK termuda di Kota Tasikmalaya tersebut.
Sebelumnya, sambung ia, siswa yang belum dinyatakan lulus sudah banyak yang terserap ke dunia kerja, artinya secara kualitas dan kualifikasi Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) percaya terhadap lulusan SMK BK. Artinya mutu dan kualitas SMK BK selalu terjaga setiap tahunnya.
“Persentase anak yang sudah bekerja 50 persen, terdiri dari yang bekerja dan berwirausaha,” ujarnya. Siswa bekerja di bidang yang linier dengan jurusannya, ada yang bekerja di Apotek, Klinik, Perusahaan Home Care dan lain-lain.
Baca Juga:Indosat Tunjukkan Kinerja Positif di Kuartal Pertama 2025, Jalin Kemitraan dengan NVIDIA dan NokiaKelompok Tani Parikesit Ciamis Sukses Budidaya Padi Organik, Produksi Meningkat Petani Lebih Sejahtera
“Selain bekerja di dalam negeri, lulusan SMK BK juga ada yang berangkat bekerja ke Jepang sebanyak 9 orang,” katanya.
Hari Selasa (6/5/2025) juga ada rekrutmen dari perusahaan homecare terbesar di Indonesia, Senior Living. “Sehingga keterserapan siswa ke dunia kerja dan usaha ini hampir 98 persen,” tegasnya.