PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Pelaksanaan tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) gelombang 2 di Kabupaten Pangandaran mengalami perubahan jadwal.
Awalnya, tes PPPK gelombang 2 Pangandaran ini dijadwalkan pada 9, 10, dan 11 Mei 2025, namun kini telah bergeser menjadi 14 dan 15 Mei 2025.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pangandaran, Wawan Kustaman, menjelaskan, perubahan jadwal ini terjadi berdasarkan surat dari pusat.
Baca Juga:Wisata Murah Rasa Mewah! Karang Tirta Pangandaran Punya Semua yang Kamu Cari untuk Healing TotalPengurus OSIS di Pangandaran Akan Ikuti Pendidikan Bela Negara
Meskipun demikian, pelaksanaan tes dipastikan tetap dilaksanakan sesuai dengan jadwal baru yang telah ditentukan. ”Pelaksanaannya pasti karena ada surat dari pusat,” ujarnya baru-baru ini.
Wawan menyebutkan, hingga saat ini, sekitar 883 calon peserta tes PPPK telah terdaftar.
Mereka akan memperebutkan 11 formasi yang masih tersedia, karena beberapa formasi telah terisi pada tes gelombang pertama.
Dari jumlah peserta tersebut, sekitar 200 orang sudah terdaftar dalam Database Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan bagi mereka yang memiliki pengalaman minimal dua tahun, peluang untuk diterima sebagai PPPK paruh waktu sangat terbuka lebar.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris BKPSDM Kabupaten Pangandaran, Dodi Soleh Hidayat, menambahkan, tes PPPK gelombang 2 Pangandaran ini bertujuan untuk mengisi sisa formasi tahun 2024 yang belum terisi.
Formasi yang kosong tersebut berjumlah 11, dan kini akan diisi melalui tes gelombang kedua.
Pelaksanaan tes PPPK ini tetap akan dilakukan di Kota Tasikmalaya, seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga:Cabang Dinas ESDM Minta Pengusaha Tambang Galian C Ilegal di Pangandaran Hentikan PenambanganPHRI Klaim Gaji Pegawai Hotel dan Restoran di Pangandaran Sudah Lebih dari Cukup
Dodi juga mengungkapkan, pada 2024, Kabupaten Pangandaran memiliki total 350 formasi PPPK yang terbagi dalam tiga kategori: 195 formasi untuk bidang pendidikan, 100 formasi untuk bidang kesehatan, dan 55 formasi untuk tenaga teknis. (Deni Nurdiansah)