GARUT, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut mengalokasikan anggaran biaya tidak terduga (BTT) sebesar Rp 20 miliar tahun 2025.
Anggaran itu disiapkan untuk kebutuhan mendesak seperti penanganan bencana alam yang tidak terduga.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut Nurdin Yana mengatakan, anggaran BTT ini salah satu penggunaannya untuk penanganan bencana alam dan kondisi darurat.
Baca Juga:14 Orang Meninggal Karena DBD di Garut, Selama Tahun 2024 Ada 3.200 KasusPengunjung Taman Satwa Cikembulan Garut Membeludak, Feeding Hewan Masih Jadi Daya Tarik
“Kita dialokasikan di angka Rp 20 miliar, jadi untuk BTT Rp 20 miiar,” ucapnya, Rabu 8 Januari 2025.
Nurdin menyebut, alokasi BTT tahun 2025 disesuaikan dengan kemampuan anggaran pemerintah daerah, untuk kesiapan apabila ada kebutuhan mendesak seperti penanganan bencana alam dan yang lainnya.
Ia menyebut, biaya tak terduga tahun ini sama seperti tahun anggaran sebelumnya. Sebagian besar digunakan untuk kemanusiaan di antaranya penanggulangan bencana alam.
Ia berharap, biaya tak terduga yang dialokasikan cukup untuk kebutuhan dana darurat, dan tentunya diharapkan tidak terjadi bencana alam melanda Kabupaten Garut selama 2025. “Kita berharap jangan sampai ada bencana,” katanya.
Selain itu, kata Nurdin, Pemkab Garut saat ini menitipkan anggaran di BTT tahun 2025 untuk kesiapkan anggaran program makan gratis bergizi. Besaran akumulasi totalnya mencapai Rp 50 miliar.
Penganggaran dana tersebut sesuai instruksi pemerintah pusat dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri agar pemerintah daerah menyiapkan anggaran untuk program makan gratis.
“Kita juga mempersiapkan terkait kesiapan nanti untuk makan gratis, sehingga akumulasi kita di angka katakanlah Rp 50 miliaran,” lanjutnya.
Baca Juga:Kabar Baik! Bantuan bagi Warga Terdampak Gempa Bumi di Pasirwangi Garut Segera DisalurkanDesa Ini, Wilayah Terakhir di Garut yang Terima UGR Tol Getaci 2024
Ia menegaskan besaran anggaran yang disiapkan dalam BTT rinciannya Rp 20 miliar untuk penanggulangan darurat seperti bencana alam, dan sisanya menitipkan anggaran untuk nanti persiapan makan gratis. (Agi Sugiana)