Dia menambahkan bahwa perbedaan dari program ini dengan program serupa adalah bahwa Bakul Tasik tidak berbasis pada anggaran pemerintah daerah (APBD), dilaksanakan setiap hari, menggunakan aplikasi, dan menciptakan ikatan sosial antara hotel, rumah makan, dan masyarakat sekitar.
Program ini bertujuan untuk membangun harmoni dan solidaritas sosial yang berkelanjutan.
Dalam aspek lain, layanan Layar Kusumah telah berhasil memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu yang membutuhkan transportasi.
Baca Juga:Festival Sastra Tasikmalaya: Lomba Baca Puisi Angkat Tren Sastra di Kalangan Anak MudaPenjabat Wali Kota Tasikmalaya Ajak Pengusaha Tingkatkan Investasi Lewat Event Nasional
Hingga saat ini, program tersebut telah melayani masyarakat sebanyak 321 kali di dalam kota dan 88 kali ke luar kota dalam setahun terakhir.
Layanan ini ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah atau miskin yang memerlukan akses ke fasilitas kesehatan maupun kebutuhan nonkesehatan, seperti pindah rumah atau bantuan bagi orang terlantar, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), atau mereka yang menghadapi masalah hukum.
Wawan menjelaskan bahwa layanan Layar Kusumah bersifat multilayanan sosial dan tidak memerlukan syarat khusus. ”Bahkan ada ODGJ yang tidak punya identitas tetap dibantu,” ungkapnya.
Hal ini menunjukkan komitmen Dinas Sosial untuk memberikan bantuan kepada semua kalangan masyarakat yang memerlukan, tanpa terkecuali.
Selain itu, setiap hari Rabu, Dinas Sosial bersama Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Dr Cheka Virgowansyah, melaksanakan program pembagian bantuan melalui Tasik Bageur.
Program ini telah menjangkau 531 titik bantuan di seluruh Kota Tasikmalaya selama tahun 2024.
Bantuan yang diberikan melalui program ini disesuaikan dengan permintaan masyarakat yang diajukan melalui aplikasi Tasik Bageur.
Baca Juga:Ditanya Open Bidding Sekda, Asgop: Harus Tanya Isteri DuluPadati Bale Kota Tasikmalaya Sejak Jam 6 Pagi, Ternyata Ini yang Diburu Warga di Acara HUT ke-23
Bantuan tersebut dapat berupa sembako, alat bantu seperti kursi roda, kaki palsu, tongkat, alat bantu dengar, hingga kebutuhan anak sekolah.
Program ini juga mencakup perbaikan kondisi rumah dengan bekerja sama bersama Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perwaskim) serta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Wawan menegaskan bahwa program Tasik Bageur adalah wujud komitmen pemerintah dalam mendukung kesejahteraan sosial masyarakat Kota Tasikmalaya.
Dengan berbagai inovasi dan kerja sama lintas sektor, pemerintah berupaya menjadikan program ini sebagai model yang dapat diterapkan di daerah lain, sekaligus sebagai solusi efektif untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi di masyarakat. (Ayu Sabrina B)