Sebagai perempuan, ungkap dia, nantinya akan hamil dan memiliki anak, pada masa kehamilan ini, remaja yang sudah menderita anemia dapat mengalami anemia yang lebih parah saat hamil karena kebutuhan gizi saat hamil mengalami peningkatan.
Kepala Tata Usaha (KTU) Puskesmas Mangunreja Ismi Nur Insani SKM MSi menambahkan, jika masalah penyakit anemia tidak segera diatasi maka dapat membahayakan ibu dan bayinya. “Maka sejak dini harus ada edukasi anemia rematri, pelatihan skrining anemia bagi KKR, melatih siswi KKR mengenai pengukuran tinggi badan (TB), berat badan (BB), Lingkar Lengan Atas (LILA) dan tanda klinis anemia,” kata dia.
Termasuk, dia menambahkan, pemeriksaan hemoglobin (Hb) dan pembagian tablet tambah darah (TTD) untuk diminum selama 12 minggu satu tablet per minggu. (dik)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!