MANGUNREJA, RADSIK – Puskesmas Mangunreja menggelar kegiatan skrining Hemoglobin (Hb) remaja putri di SMP Satap Sukaluyu dan pelayanan antenatal terpadu di Desa Salebu, Selasa (27/12/2022).
Pemeriksaan dan skrining hemoglobin remaja putri ini ditujukan untuk mencegah anemia pada remaja putri. Termasuk kegiatan pelayanan antenatal terpadu di sebagai upaya pelayanan kesehatan berkualitas bagi ibu hamil.
Kepala Puskesmas Mangunreja Mamat Suryadi SKep Ners mengatakan, pelaksanaan pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada ibu hamil dengan tujuan kehamilan yang sehat, bersalin dengan selamat dan melahirkan bayi yang sehat.
Baca Juga:Pimpinan Eksekutif Ormawa IAIC DilantikOrang Terdekat Bisa Jadi Ancaman
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Maka dari itu, lanjut dia, tenaga kesehatan harus dapat memastikan bahwa kehamilan berlangsung normal, mampu mendeteksi dini masalah dan penyakit yang dialami ibu hamil, melakukan intervensi secara kuat sehingga ibu hamil siap untuk menjalani persalinan normal.
“Pelayanan antenatal terpadu dan berkualitas diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten yaitu dokter, bidan dan perawat terlatih sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata Mamat kepada Radar, kemarin.
Menurutnya, pelayanan antenatal terpadu secara keseluruhan meliputi tahapan memberikan pelayanan dan konseling kesehatan termasuk gizi agar kehamilan berlangsung sehat.
Melakukan deteksi dini masalah, penyakit dan penyulit atau komplikasi kehamilan. Menyiapkan persalinan yang bersih dan aman. Merencanakan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi penyulit atau komplikasi.
“Melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan tepat waktu bila diperlukan. Melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami dalam menjaga kesehatan dan gizi ibu hamil, dan menyiapkan persalinan dan kesiagaan bila terjadi penyulit atau komplikasi,” ujarnya, menambahkan.
Adapun kegiatan skrining hemoglobin remaja putri di SMP Satap, tambah dia, dilakukan karena pelajar atau remaja perempuan rentan terkena anemia yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang belum tuntas penanggulannya.
Baca Juga:Target Penempatan Kepala Sekolah hingga 2025Pantau Anak saat Malam Tahun Baru!
Dia menyebutkan, prevalensi anemia pada remaja perempuan di Indonesia masih tinggi, yaitu sebesar 22,7 persen. Anemia pada remaja putri berdampak jangka panjang baik pada dirinya maupun pada anaknya.