Plus Minus Penataan HZ Mustofa

Plus Minus Penataan HZ Mustofa
LELUASA. Pejalan kaki di Jalan HZ Mustofa kini lebih leluasa dengan trotoar yang lebih besar dari sebelumnya, apalagi ditambah beberapa hiasan, Kamis (8/9/2022). foto: Firgiawan/Radar Tasikmalaya
0 Komentar

CIHIDEUNG, RADSIK – Menjelang rampungnya pekerjaan rekonstruksi penataan di Jalan HZ Mustofa, masyarakat pejalan kaki mulai merasakan perubahan yang signifikan. Lebar trotoar yang hampir tiga kali lipat dari semula, lebih leluasa digunakan bagi pejalan kaki dalam menikmati suasana pusat Kota Tasikmalaya ini.

Hal itu disampaikan salah seorang pengunjung, Dini Rosdiani (39) warga Awipari Kecamatan Cibeureum. Ia yang menaiki angkutan umum untuk berbelanja di sana mengaku nyaman dengan perubahan yang dilakukan pemerintah.

“Utamanya, tak lagi berdesak-desakan dengan pedagang kaki lima (PKL). Kita yang jalan kalau bawa belanjaan banyak kadang berjalan di aspal, itu pun terkadang takut terserempet mobil dan terhalangi kendaraan yang parkir,” ungkapnya kepada Radar, Kamis (8/9/2022).

Baca Juga:Pemkot Tunjuk PT GMI sebagai Mitra ResmiKota Tasik Minim Lapangan Pekerjaan

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Hal serupa diungkapkan Rini Nur Alifiah (29), warga Kabupaten Ciamis. Dia sengaja datang ke HZ Mustofa sambil berbelanja kebutuhan sehari-hari, lantaran melihat unggahan sejumlah netizen di media sosial. “Itu sering muncul di reels (Instagram) dan FYP TikTok ya. Jadi penasaran ngecek langsung saja. Ternyata nyaman sekarang, tinggal sisa pekerjaan saja ya yang masih dikerjakan, seperti masang lampu payung dan hiasan lainnya. Semakin nyaman rasanya ke sini,” paparnya menuturkan.

“Sebelumnya juga sempat viral kan, desain 3D-nya banyak diunggah di sosmed. Saat ke sini beberapa minggu lalu masih ditutup seng jadi belum kelihatan, sekarang hasilnya makin bagus dan nyaman bagi yang berbelanja dan jalan-jalan, apalagi ada hiasan tempat duduk berbentuk kelom seperti ini,” sambungnya.

Hanya saja, ada beberapa hal yang masih menjadi hal baru bagi pengunjung. Seperti yang dituturkan Ahmad Bustomi (45) menceritakan untuk berbelanja kebutuhan buku di salah satu toko pada jalur tersebut. Ia mesti memarkir kendaraan cukup jauh dari lokasi toko. “Tinggal area parkirnya sebenarnya yang harus ada penyesuaian. Jadi mau tidak mau kita mesti jalan-jalan walau pun tidak niat jalan-jalan, karena saya cuma mau beli perlengkapan alat tulis ke toko di sini, tapi ya lumayan sambil refreshing,” selorohnya.

0 Komentar