Kondisi tersebut kontan membuat pangling kompleks perdagangan dan jasa di Kota Resik tersebut. Apalagi, semula PKL yang nyaris memadati trotoar, tidak lagi melapak selama masa pekerjaan.
“Sudah nyaman begini, baiknya pedagang sentralisir saja di titik tertentu. Agar pedestriannya nyaman seperti ini, leluasa bagi pejalan. Kemudian toko-toko juga dari awal Masjid Agung sampai simpang Cihideung otomatis terlintasi para pengunjung. Dulu kan tinggal parkir depan toko yang dituju, sudah saja toko-toko didepan hanya kelewatan,” ungkap pengunjung lainnya, Mochammad Andrian (33) Warga Sukarindik Kecamatan Bungursari. (igi)
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!