Kota Tasik Minim Lapangan Pekerjaan

Kota Tasik Minim Lapangan Pekerjaan
CARI KERJA. Pelamar kerja terlihat menyerbu stan-stan di Job Fair 2022 yang digelar di GOR Sukapura Dadaha, Kamis (8/9/2022). Foto: Firgiawan/Radar Tasikmalaya
0 Komentar

CIHIDEUNG, RADSIK – Angka pengangguran di Kota Tasikmalaya semakin diperparah dengan kondisi pandemi Covid-19. Di mana, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka pengangguran di daerah berjuluk Kota Resik kini berada diangka 6,88 persen.

Secara kumulatif jumlah penduduk diusia produktif mencapai 68,71 persen dari 723.921 jiwa yang tersebar di 10 kecamatan. Jumlah angkatan kerja sebanyak 342.585 jiwa dengan jumlah penduduk kerja 316.349 jiwa, sehingga pengangguran terbuka di Kota Tasikmalaya mencapai 26.236 jiwa.

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Baca Juga:Bansos Kenaikan BBM Mulai DicairkanGelombang Unjuk Rasa Terus Berlanjut

“Angka pengangguran di Kota Tasikmalaya sangat tinggi, menurut BPS angka pengangguran berada di angka 6,88 persen. Kami menaksir pengangguran itu, siapa yang ke disnaker untuk mendapatkan AK1  berarti dia pencari kerja. Baik yang pernah bekerja maupun yang belum bekerja,”  ujar Kepala Bidang Ketenagakerjaan pada Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tasikmalaya Nining Herlina saat ditemui di kegiatan Job Fair di Gor Sukapura Dadaha, Kamis (8/9/2022).

Menurutnya, kata dia, sampai dengan September 2022 ini dinasnya mencatat, lebih dari 3.400 warga yang mendaftarkan diri untuk mendapat AK1. Upaya menekan angka pengangguran di Kota Tasikmalaya, di mana pengangguran banyak di usia lulusan SMA/SMK. Disnaker terus berupaya memberikan pelatihan dan juga menggelar kegiatan seperti halnya Job Fair.

“Saat ini kami sengaja menggandeng 20 perusahaan baik tingkat nasional, regional maupun lokal, syukur alhamdulilah dari 20 perusahaan yang sudah terdaftar dikami sampai ada loker 1.049, sehingga dengan usaha ini, semoga angka pengangguran di Kota Tasikmalaya menurun,” ujarnya.

Nining mendorong pencaker untuk tidak terpaku mendapatkan pekerjaan. Namun, kata dia, diharapkan bisa mengembangkan diri dengan berwirausaha. Pasalnya Pemerintah (pemkot) Tasikmalaya memiliki program pelatihan wirausaha berbagai bidang sesuai dengan minat dan bakat. Akan tetapi jumlah tersebut memang masih sedikit. “Banyak yang sukses contohnya orang-orang yang berwirausaha seperti dengan membuat kue yang di pasarkan melalui online, atau yang senang menjahit bisa menjahit dengan memasarkan hasil-hasilnya,” pungkas

Sementara itu seorang pencaker Deris Hidayat (23) yang merupakan lulusan SMK mengaku saat ini mencari pekerjaan bagi lulusan SMK sendiri terbilang sulit, apalagi di Kota Tasikmalaya yang terbilang sedikit lapangan pekerjaan. “Bagi saya, yang hanya lulusan SMK mencari pekerjaan di Kota Tasikmalaya itu cukup sulit, apalagi pada saat pandemi, saat saya melamar sering dapat penolakan,” keluhnya.

0 Komentar