KPAID Kabupaten Tasikmalaya Keren, Peringati Hari Anak Nasional Lewat Film Arul, Edukasi Lebih Kreatif

Hari Anak Nasional
KPAID Kabupaten Tasikmalaya menggelar nonton bareng Film Arul dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional, Minggu 23 Juli 2023. (Foto/Rizqi)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya memperingati Hari Anak Nasional 2023 di XXI Transmart Kota Tasikmalaya dengan nonton bareng, Minggu (23/7/2023).

Persembahan Hari Anak Nasional terbaik tersebut, dengan Launching Buku Deteksi Perilaku Bullying (IDPB) Anak Usia Dini dan nonton bareng film edukasi yang berjudul Arul Hadiah Terbaik.

Ketua KPAID Tasikmalaya Ato Rinanto mengatakan peringatan Hari Anak Nasional ini membawa semangat tagline “Hari Ini Kita Jaga Anak, Esok Anak Jaga Kita”.

Baca Juga:SMP Swasta Kota Tasikmalaya Kian Terancam, Ini Kata AkademisiDosen Penjas Unsil Tasikmalaya Bekali Karang Taruna Desa Setiawaras Tips Tangani Cedera Olahraga

“Adanya film Arul dan karya buku ini bisa menjadi narasi baru dalam melakukan sosialisasi perlunya perlindungan anak di Kabupaten Tasikmalaya, umum di Indonesia. Sebab terdapat muatan edukasi, khusus film Arul mengandung pesan moral bahwa anak perlu dilindungi dalam kondisi apapun, baik sebagai pelaku ataupun korban,” katanya kepada Radar, Minggu (23/7/2023).

Kemudian, kata dia, KPAID Kabupaten Tasikmalaya agar bisa konsisten secara luas dalam melibatkan stakeholder dalam melakukan perlindungan anak. “Pastinya dengan melakukan kolaborasi Polres Tasikmalaya, UPTD PPA Kabupaten Tasikmalaya, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, dan tokoh masyarakat lainnya dalam rangka untuk perlindungan anak di Kabupaten Tasikmalaya,” ujarnya.

Selain itu, ia pun mengucapkan selamat kepada Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mendapatkan penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) 2023 Kategori Pratama. Itu sebagai bentuk kado terindah saat peringatan Hari Anak Nasional di Kabupaten Tasikmalaya.

Tokoh Tasikmalaya Irjen Pol Dr Drs H Anton Charliyan MPKN mengapresiasi, film dokumenter Arul ini, apalagi ceritanya diangkat dari kisah nyata. Tentunya ia menangkap isi film tersebut menggambarkan kemiskinan ekstrim, bullying, permasalahan anak terkana hukum dan kepolisian.

Untuk gambaran kemiskinan ekstrem, memang banyak terjadi di Tasikmalaya. Sebab, ada keluarga yang bisa makan dua kali dalam sehari hingga bisa makan daging setahun sekali pun beruntung.

“Oleh karenanya saya meminta harus menjadi perhatian bersama, tentunya untuk peduli dengan lingkungan sekitar,” ujarnya.

0 Komentar