Orang Tua Siswa Lebih Berminat Masukan Anak ke Sekolah Negeri Ketimbang SMK Swasta

Orang tua siswa smk periwatas tasikmalaya Sekolah Swasta Kurang Populer
Sejumlah lulusan SMK Periwatas Tasikmalaya berdatangan untuk mengurus ijazah, Senin (27/6/2023). Saat ini orang tua siswa SMK Periwatas yang masih kelas XI dan XII kebingungan mengurus kepindahan.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Para orang tua siswa khususnya di Tasikmalaya saat ini lebih berminat memasukan anaknya ke sekolah negeri, baik SMA maupun SMK. Sehingga sekolah swasta cenderung menerima sisa-sisa siswa yang gagal masuk sekolah negeri.

Kurangnya animo ke SMK Swasta bukan hanya dirasakan oleh SMK Periwatas Tasikmalaya saja. Hal ini sudah menjadi kebiasaan di mana sekolah swasta dituju oleh para siswa yang tidak lolos di sekolah negeri.

Ketua Musyawarah Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kota Tasikmalaya Japar Solihin mengatakan bahwa PPDB di SMK swasta biasanya ramai setelah habis di sekolah negeri. Mereka yang tidak diterima di negeri, baru mendaftar ke sekolah swasta. “Karena masyarakat kita masih negeri minded, jadi yang ke swasta biasanya sisa-sisa,” ungkapnya kepada Radar, Jumat (30/6/2023).

Baca Juga:3 Atlet muaythai Kabupaten Tasikmalaya Sabet Medali di Jabar Open Championship 202310 Pelajar Petarung Kabupaten Tasikmalaya Siap Berlaga di POPDA Jawa Barat 2023

Sementara itu SMK Negeri bisa lebih mudah berkembang karena langsung dikelola pemerintah. Di mana seiring berjalannya waktu terus berkembang dari segi sarana, layanan termasuk kuota siswa. “Ada jurusan-jurusan baru, otomatis rombel (rombongan belajar) jadi bertambah,” ucapnya.

Efeknya, siswa yang mendaftar ke SMK Swasta menjadi semakin sedikit. Sementara dari 51 SMK yang ada di Kota Tasikmalaya, 47 merupakan sekolah swasta di bawah otoritas yayasan.

Japar Solihin yang juga Kepala SMK Manangga Pratama mengaku dalam PPDB tahun ini semakin kecil animo ke sekolahnya. Namun dia berharap setelah PPDB sekolah negeri selesai, terjadi arus besar pendaftaran ke lembaga pendidikan yang dia kelola.

“Sekarang baru 160, biasanya sampai 250, tapi kita tunggu setelah di negeri selesai,” ucapnya.

Meskipun kondisi untuk SMK swasta memang semakin berat menyaingi negeri, pihaknya tetap percaya bahwa faktor manajemen juga berpengaruh. Maka dari itu, selalu ada solusi agar SMK swasta bisa bertahan dan berkembang. “Semua kembali pada pengelolaan dan juga layanan yang baik,” jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya mengatakan sekolah swasta perlu didukung karena punya kontibusi positif kepada pemerintah. Karena dengan lembaga pendidikan negeri yang ada, tidak akan bisa menampung kebutuhan pendidikan masyarakat. “Jadi sekolah swasta itu sudah banyak membantu pemerintah juga,” ucapnya.(*)

0 Komentar