Mahasiswa Jadi Pelopor dan Pelapor, STAI Al Hidayah Kunjungi KPAID Kabupaten Tasikmalaya

KPAID Kabupaten Tasikmalaya
STAI Al Hidayah mengunjungi KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Senin 15 Mei 2023.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Mahasiswa jadi pelopor dan pelapor, STAI Al Hidayah kunjungi KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Senin 15 Mei 2023.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya memberikan pemahaman kepada mahasiswa jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) STAI Al Hidayah Tasikmalaya.

Sehingga bisa menjadi pelopor dan pelapor terhadap perlindungan anak.

Komisioner Advokasi dan Hukum KPAID Kabupaten Tasikmalaya Asep  Nurjaeni SH MSi mewakili Ketua KPAID Tasikmalaya Ato Rinanto mengatakan, pihaknya sebagai lembaga melakukan perlindungan dan pemenuhan hak anak.

Baca Juga:Pelaku Pencemaran Nama Baik Meminta Maaf, Devi Ratnasari Datangi KPAID Kabupaten TasikmalayaUsai Dinonaktifkan, Kepala BKPSDM Pangandaran Dani Hamdani Kalem

Pihaknya telah memberikan pemahaman kepada sekitar 40 mahasiswa PIAUD STAI Al Hidayah Tasikmalaya.

“Arahnya agar mahasiswa berani lapor ketika di lingkungannya ada kekerasan kepada anak,” katanya kepada Radar Tasikmalaya.

Selanjutnya, kata dia, mahasiswa diharapkan menjadi pelopor terhadap perlindungan anak.

Sebab, perlindungan anak adalah tugas bersama, sehingga masyarakat semakin sadar dan pencegahan kekerasan anak pun berkurang.

“Ketika banyak mahasiswa belajar di sini semakin berani mengadu (pelopor, Red) dengan begitu masyarakat semakin sadar terhadap perlindungan terhadap anak,” ujarnya.

Ketua Bidang Hubungan dan Kerja Sama Ai Siti Muthmainah SPdI MPd Dosen Pengampu Advokasi dan Perlindungan Anak Nisa Nurhidayah MPd menyampaikan kunjungan mahasiswa ke KPAID Kabupaten Tasikmalaya ini untuk belajar, sesuai mata kuliah dipilihnya yakni advokasi dan perlindungan anak.

Dengan tujuan agar mereka diberikan wawasan luas terhadap pelayanan KPAID Kabupaten Tasikmalaya melaksanakan pendampingan perlindungan terhadap anak saat di lapangan.

“Program observasi ke KPAID ini, agar mahasiswa kita lebih mengetahui secara lapangan dalam penanganan perlindungan terhadap anak. Sehingga langsung kepada pakarnya, KPAID Kabupaten Tasikmalaya,” katanya.’

Baca Juga:Husein Tak Mengajar Setahun, Gajinya Sempat Ditahan Dinas PendidikanWarga Padakembang Desak Perbaikan Jalan Rusak, Pemda Diminta Peka Kondisi Infrastruktur Daerah

Dengan mahasiswanya melihat gambaran apa saja kejadian kasus di Kabupaten Tasikmalaya, khususnya kekerasan kepada anak.

Dia pun memberikan pesan kepada mahasiswa yang akan melanjutkan menjadi guru, bisa menjadi benteng atau garda terdepan agar anak-anak aman tanpa ada kekerasan.

“Setelah observasi ini, ternyata sangat luar biasa mendapatkan banyak gambar kejadian kekerasan kepada anak di Kabupaten Tasikmalaya. Sehingga ini menjadi warning kepada pendidik untuk bisa menjadi benteng atau garda terdepan untuk anak sebagai generasi penerus Indonesia,” ujarnya.

0 Komentar