Korban Kekerasan dr FA Disarankan Mengadu, DP2KBP3A Ciamis Siap Beri Perlindungan

kekerasan seksual
ilustrasi gambar: net
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Ciamis siap memberi pendampingan terhadap korban kekerasan yang dilakukan dokter berinisial FA. Asalkan korban melapor kepada dinas.

Plt Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DP2KBP3A Ciamis, Erni Mulyaningsih, mengatakan pihaknya menjamin perlindungan perempuan dari bentuk kekerasan apapun.

“Ketika perempuan tersebut diperlakukan kasar (diduga dilakukan oleh oknum dokter, Red) hingga ada kekerasan fisik silahkan mengadu ke sini (DP2KBP3A Ciamis, Red),” katanya kepada radar, Minggu 25 Agustus 2024.

Baca Juga:Menanti Janji Kabag Pemerintahan Setda Kota Tasikmalaya soal Honor Sekretariat PPK!Lima Hari Jelang Pendaftaran, Nama Ivan Dicksan Menguat Dapat SK PPP di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!

Lewat pengaduan, kata dia, pihak dinas bisa mengetahui cara penanganan kasusnya. Apakah akan diberikan perlindungan hukum, konsultasi ke psikolog, perlindungan terhadap anak, dan lainnya.

“Sebab kalau tidak mengadu ke kita tidak tahu permasalahan sebenarnya. Sehingga nantinya kalau dibutuhkan untuk melaporkan ke pihak berwajib (Polisi, Red) kita dampingi dan ketika butuh psikolog nanti dapat dihadirkan,” ujarnya.

Seperti diketahui, dalam beberapa hari terakhir, beredar curhatan di media sosial dari seorang perempuan yang mengaku menjadi korban kekerasan seksual dan fisik oleh kekasihnya, yang merupakan seorang dokter berinisial FA.

Curhatan panjang itu telah menuai beragam reaksi dan menjadi bahan silang pendapata para netizen.

Dalam curhatannya, korban menyebut bahwa ia menjadi korban kekerasan dari sang dokter setelah menalani hubungan ‘backstreet’ dan melahirkan seorang anak.

Dalam hal ini korban meminta pertanggungjawaban sang dokter untuk mengakui anaknya agar bisa dibuatkan akta kelahiran. Namun belakangan disebutkan bahwa sang dokter malah hendak menikah dengan wanita lain di salah satu hotel di Kota Tasikmalaya.

Dari penelusuran Radar, resepsi pernikahan dokter berinisial FA itu rencananya akan digelar pada Minggu, 25 Agustus 2024. Namun acara itu tampaknya batal setelah curhatan korban viral di media sosial. Dari pantauan Radar, hotel yang akan jadi tempat resepsi pada hari Minggu pagi tampak sepi. Tak ada ucapan berupa karangan bunga ataupun dekorasi lain yang jadi penanda dilangsungkannya pernikahan.

Baca Juga:Rekrutment CPNS Tahun Ini Lebih Senyap, BKPSDM: Kita Sekarang Ikut BKNMobil Plat Merah Ciamis Kedapatan Isi Pertalite, Netizen Langsung Bereaksi

Salah seorang pegawai hotel yang enggan disebutkan namanya mengonfirmasi bahwa pada hari itu seharusnya ada resepsi pernikahan dr FA di sana. Namun acara tersebut tampaknya dibatalkan.

0 Komentar