Keracunan Makanan, Belasan Warga Perbatasan Garut-Tasikmalaya Dibawa ke Puskesmas, 2 Orang Meninggal Dunia

keracunan makanan
Bupati Garut H Rudy Gunawan saat menjenguk korban keracunan makanan. (Agi Sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Belasan warga di perbatasan Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya diduga mengalami keracunan makanan.

Dua orang di antaranya bahkan meninggal dunia dan lainnya dirawat di puskesmas.

Camat Cilawu Anas Aolia Malik mengaku menerima laporan Puskesmas Cilawu penuh pasien korban keracunan.

Baca Juga:Pertanian Organik Harus Disertifikasi, Biayanya Hingga Rp 30 Juta, Ini KeunggulannyaWarga Karangtengah yang Terdampak Tol Getaci Menanti Pencairan Ganti Rugi, Prosesnya Baru Sampai Sini

“Dilakukan pemeriksaan identitas ternyata bukan hanya warga Garut saja, ada juga dari warga Cigalontang (Kabupaten Tasikmalaya) yang merupakan perbatasan dengan Garut,” ucapnya, Selasa 10 Oktober 2023.

Dalam kejadian tersebut, kata Anas Aolia Malik, tercatat 17 orang keracunan makanan dan dirawat di Puskesmas Cilawu serta Klinik Cihideung. Kemudian dua orang meninggal dunia.

Informasi yang berkembang, pasien yang dirawat sebelumnya mengonsumsi makanan tradisional sate kulit atau sate jebred. Setelah mengonsumsi makanan tersebut pasien merasa mual.

Dinkes Masih Cari Tahu Penyebab Keracunan Makanan

Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Garut Asep Surachman mengatakan sedang mengidentifikasi dan mencari tahu penyebab keracunan.

“Masih ditelusuri sumbernya dari mana, dugaan dari makanan jelas keracunan,” katanya.

Ia menyebutkan, sudah turun ke lapangan untuk melakukan penyelidikan dan investigasi tehadap warga yang mengeluh sakit. “Kami masih di lapangan melakukan investigasi,” sebutnya.

Terkait jumlah korban yang keracunan, saat ini masih dalam pendataan karena jumlahnya masih terus bertambah sampai siang hari. “Lagi di-update datanya karena nambah lagi,” katanya. (*)

0 Komentar