Alokasi Pupuk Bersubsidi untuk Kabupaten Pangandaran Ditambah

pupuk bersubsidi untuk kabupaten pangandaran
Suasana pesawahan di Kabupaten Pangandaran. (Deni Nurdiansah/Radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pangandaran memastikan bahwa Kabupaten Pangandaran memperoleh tambahan pupuk bersubsidi.

Kepala Dispertan Kabupaten Pangandaran Yadi Gunawan mengatakan bahwa alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Pangandaran dipastikan bertambah. Setelah sebelumnya mendapatkan pupuk urea sebanyak 4.449 ton dan NPK sebanyak 2.774 ton. 

”Usulan awal kita, untuk pupuk urea 8.000 ton dan NPK 9.000 ton,” katanya kepada Radartasik.id, Minggu, 28 April 2024.

Baca Juga:Pascagempa, BMKG Peringatkan warga Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, dan Bandung untuk Waspada Longsor dan Banjir Plafon Bangunan RSUD Singaparna Medika Citrautama Ambruk Usai Diguncang Gempa Garut

Menurut dia, alokasi tambahan untuk pupuk urea bersubsidi adalah 7.597 ton dan NPK sebanyak 5.938. 

”Alhamdulillah untuk presentasi usulan kebutuhan pupuk urea jadi 90 persen dan NPK jadi 62 persen,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan, para petani penerima pupuk bersubsidi ini haruslah masuk ke dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK). 

”Sehingga kita juga melakukan pendataan lagi, terutama bagi para petani yang belum masuk,” ucapnya.

Ia mengatakan saat ini petani tidak harus membawa kartu tani untuk menebus pupuk bersubsidi. 

”Cukup bawa KTP dan tentu saja harus terdata di e-RDKK,” ungkapnya.

Dia meyakini bahwa permasalahan kelangkaan pupuk tidak akan terjadi lagi, dengan tambahan alokasi dari pemerintah. 

Baca Juga:Lailaha Illallah, Gempa Bumi Kencang Sekali, Warga Cileungsing Kabupaten Tasikmalaya Berhamburan di Malam HariLuar Biasa, Pakai CBR250RR, Pembalap Binaan AHM Kibarkan Merah Putih di ARRC China

”Jadi sekarang masuk masa tanam lagi, kami yakin tidak ada lagi kelangkaan,” ucapnya.

Salah seorang petani di Pangandaran Nalim (50) berharap, pupuk bisa lebih mudah didapat. 

”Karena jujur saja, pupuk sangat sulit didapat, padahal sudah masuk masa tanam,” ungkapnya.

Hal yang sering kali terjadi, beberapa masalah yang terjadi adalah kuota di kartu tani tidak ada, lalu barangnya ada. 

”Sebaliknya jika ada kuota, tetapi pupuknya tidak ada,” ujarnya. (Deni Nurdiansah)

0 Komentar