Kemiskinan dan Sampah Jadi Fokus 2024

Kemiskinan dan Sampah Jadi Fokus 2024
0 Komentar

“Guna mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan kerja keras, kerja cerdas dan kolaborasi dari Pemkot Tasikmalaya dan seluruh elemen masyarakat Kota Tasikmalaya,” tandasnya.

Sayangkan Meeting Sebatas Seremonial

Sementara itu, pemerhati kebijakan anggaran pemerintah Nandang Suherman menilai acara meeting tersebut cenderung bersifat seremoni. Padahal, ruang diskusi seharusnya merangkul ide dan gagasan sebagai masukan untuk perancangan RKPD. Bukan sekadar menuntaskan kewajiban.

Nandang mengaku sempat berekspektasi, di era kepemimpinan Pj wali kota Cheka Virgowansyah bisa terjadi perubahan budaya kerja yang signifikan. Sehingga acara, maupun kegiatan pemerintahan tidak sebatas seremoni saja. “Ekspektasi saya sudah tinggi, (tapi) saat hadir tadi (kemarin, Red) cenderung seremoni. Sayang sekali anggaran hanya untuk begitu-begitu saja,” katanya.

Baca Juga:Wamenkumham Dorong Upaya Reformasi BirokrasiAturan PLP2B Harus Sampai ke Pemilik Lahan

Kepala Departemen Tata Kelola Urusan Publik (Takeup) Perkumpulan Inisiatif Bandung itu menilai meeting pembahasan RKPD itu kurang substansial. Pembahasan hanya dilakukan secara makro, sehingga terdengar sangat indah.

“Bagi saya belum ada sesuatu yang baru. Lebih kepada menggugurkan kewajiban pemkot. Bahan paparan hanya pencapaian secara makro saja yang notabene itu obrolan langit ke-7 yang semuanya sangat indah. Sementara ekpsektasi kami harusnya bisa merancang dan menguliti lebih detail terkait apa saja yang dibutuhkan publik untuk diprogramkan pemerintah di tahun mendatang,” beber Nandang.

Menurutnya penyelenggara meeting lebih terpaku pada proses penyusunan perancangan pembangunan. Bukan membedah rencana pembangunan yang menyentuh dan dibutuhkan publik.

“Pada ujungnya bagaimana upaya Pemkot melakukan pemenuhan tanggungjawab terhadap hak-hak warganya yang mengacu terhadap standar pelayanan minimal (SPM), yakni pendidikan, kesehatan, sarpras dan lain sebagainya. Namun faktanya seremoni dan normatif saja,” kata dia. (rez/igi)

[/membersonly]

Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!

Laman:

1 2
0 Komentar