Guru di Kota Tasikmalaya Dilatih Implementasi Kurikulum Merdeka,  Seperti Apa Pembelajaran Diferensiasi? Berikut Penjelasannya

Pembelajaran Diferensiasi
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah (Cadisdikwil) XII Tasikmalaya memberikan arahan dalam kegiatan Pembelajaran Diferensiasi dan Guru Berkarakter di Aula SMK Bina Putra Nusantara (BPN) Tasikmalaya. (Diki Setiawan / Radar Tasikmalaya)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah (Cadisdikwil) XII Tasikmalaya menggelar kegiatan Pembelajaran Diferensiasi dan Guru Berkarakter di Lingkungan Cadisdikwil XII yang dilaksanakan di Aula SMK Bina Putra Nusantara (BPN) Tasikmalaya, Jumat (14/7/2023).

Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam menyiapkan kompetensi tenaga pengajar atau guru dalam melaksanakan implementasi kurikulum merdeka (IKM) di jenjang SMA/SMK di wilayah Cadisdikwil XII Tasikmalaya.

Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya Dedi Suryadin SPd MPd mengatakan, kegiatan pembelajaran diferensiasi dan guru berkarakter ini disiapkan agar pengajar atau pendidik dapat melaksanakan implementasi kurikulum merdeka.

Baca Juga:Universitas Mayasari Bakti dan Politeknik LP3I Tasikmalaya Ajak Milenial Eksplor Bisnis Pakai TeknologiBelanja Pakai Member di Ace Living Plaza Tasikmalaya Dapat Cashback

Menurutnya, pembelajaran diferensiasi sendiri merupakan pembelajaran yang dikembangkan untuk merespons kebutuhan murid dalam belajar yang bisa berbeda-beda.

“Meliputi kesiapan belajar, minat, potensi, atau gaya belajarnya. Bentuk pembelajaran berdiferensiasi di kelas dapat mencakup tiga jenis, yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk,” terang Dedi.

Untuk diferensiasi konten berkaitan dengan perbedaan konten materi yang diajarkan kepada murid sebagai tanggapan dari kesiapan belajar murid, minat, atau profil belajarnya (visual, auditori, kinestetik) atau bahkan bisa kombinasi dari ketiganya.

Keberhasilan pembelajaran berdiferensiasi tampak pada proses dan hasil pembelajaran. Indikator keberhasilan pembelajaran berdiferensiasi diantaranya siswa merasa nyaman dalam belajar.

Selanjutnya, adanya peningkatan keterampilan baik segi hard skill atau soft skill, dan adanya kesuksesan belajar dari seorang murid yaitu murid mampu merefleksikan diri kemampuannya dimulai dari titik awal pembelajaran sampai peningkatan diri selama proses pembelajaran dan pada akhir pembelajaran.

Untuk mendukung keberhasilan pembelajaran berdiferensiasi diperlukan suasana lingkungan belajar yang kondusif.

“Seyogyanya guru harus memahami bahwa setiap murid memiliki kodrat keadaan yang berbeda-beda. Tugas guru adalah menuntun mereka agar mendapatkan kesuksesan hidup sesuai dengan bakat, minat, potensi, dan prestasi yang dimilikinya,” ungkap dia.

Baca Juga:Special Liburan Sekolah, Favehotel Tasikmalaya Hadirkan Hunan ChickenHutang Masyarakat ke Pinjol Capai Rp 51,46 Triliun, Begini Ciri Pinjol Legal dan Ilegal!

Dalam hal ini, mengimplementasi pembelajaran berdiferensiasi berarti telah menuntun murid mengembangkan kemandirian murid dalam mengembangakan dirinya.

0 Komentar