Gen Z Kesulitan Cari Kerja di Kota Tasik, Sekalinya Ada Loker Gajinya di Bawah UMR, ya Ogah Lah!

gen z
Ilustrasi sekelompok Gen Z sedang asyk ngobrol di salah satu kafe di pusat Kota Tasikmalaya. (Ayu Sabrina B/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pembukaan lowongan kerja baru masih belum merata di semua sektor industri di Kota Tasikmalaya.

Stabilitas keuangan perusahaan semakin menjadi indikator utama para pencari kerja. Beberapa ogah mendapatkan gaji minimal di Kota Tasikmalaya ini.

Aplikasi lowongan kerja beserta inovasinya dinilai mampu menciptakan lapangan kerja demi meningkatkan taraf hidup masyarakat. Pencari kerja lebih mudah mendapatkan lowongan pekerjaan di mana pun dan kapan pun.

Baca Juga:PKB Kota Tasikmalaya Bantah Telah Usung CalonIKA SMAN 1 Tasikmalaya Bagikan 750 Paket Nasi dan Takjil

Cara ini kemudian ditiru oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya, dengan meluncurkan akun Instagram @hayu_gawe. Konten-kontennya berisi ragam lapangan pekerjaan di Kota Tasikmalaya.

Namun penyebaran informasi soal lowongan kerja tidak cukup. Pencari kerja sejatinya memerlukan kesempatan yang menjanjikan, dan posisi yang menguntungkan.

Seperti yang dikatakan calon Sarjana Ilmu Pemerintahan dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Tasikmalaya, Akmal Muharram, bahwa merantau akan jadi pilihannya selepas lulus kuliah nanti.

Alasannya Kota Tasikmalaya tak punya cukup lapangan kerja yang menjanjikan untuk anak muda seperti dirinya.

“Ya terpikirkan saya juga ingin merantau. Kalau melihat di Kota Tasikmalaya, rata-rata pekerja khusunya di sektor informal mereka dibayar tidak sesuai UMR (Upah Mininum Regional),” kata Akmal kepada Radar, Selasa, 16 April 2024.

Menurutnya Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Dinas Ketenagakerjaan seharusnya bisa lebih membantu para lulusan saat mencari kerja. Bukan hanya memberi pengumuman loker lewat akun Instagram ‘Hayu Gawe’ yang menurut dia rata-rata gajinya di bawah UMR itu.

“Pemerintah Kota Tasikmalaya jika dengan cara ini, sudah seperti influencer. Padahal kan pemangku kebijakan bisa lebih dari itu seharusnya. Membuka lapangan pekerjaanya itu yang konkret,” tandasnya.

Baca Juga:DPP Golkar All Out, H Yusuf Makin Yakin Bisa Melenggang Kembali ke Bale Kota Tasikmalaya!Sepahamnya PKS-PKB dan Bayang-Bayang Isu Pengusungan Kandidat di Luar Koalisi!

Menurut mantan presiden mahasiswa STISIP itu, Pemerintah harus menyiapkan lapangan kerja yang cocok untuk gen Z agar jumlah pengganguran di generasi ini tidak bertambah.

“Sebagian besar masyarakat belum puas dengan upaya pemerintah selama ini dalam mengatasi pengangguran. Dengan kondisi tersebut, situasi sulit akan semakin dihadapi generasi muda terutama gen Z dalam mendapatkan pekerjaan,” paparnya.

Gen Z merupakan generasi yang mendapat berbagai beban. Mereka lahir pada saat tengah berlangsung revolusi digital, ancaman akibat perubahan iklim, pandemi Covid-19, dan tekanan finansial beberapa kali. Mereka juga sulit mendapatkan properti serta kesulitan untuk membayar biaya kuliah.

0 Komentar