DPRD Kota Tasikmalaya Minta Data Kemiskinan Dibandingkan dengan Hasil Regsosek BPS

anggota DPRD junaidi shakann mengingatkan penyaluran melalui rekening KPM
Ahmad Junaedi Shakan
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Ahmad Junaedi Sakan meminta Pemkot memvalidasi ulang data hasil verifikasi mahasiswa IPDN. Yakni dengan merujuk pada indikator penilaian oleh Badan Pusat Statistik atau BPS.

Ia mengatakan sampai saat ini Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya belum menerima informasi maupun data dari pemerintah secara eksplisit tentang hasil validasi terbaru. Hanya saja, sudah berkembang di khalayak bahwa terjadi selisih jumlah warga miskin yang mencapai 16 ribuan kepala keluarga.

“Memang hasilnya kita juga belum cek. Walaupun informasi bahwa data ini sedang digodok di Diskominfo. Namun kami mendorong data itu divalidasi lagi dengan Regsosek dan data pembanding lainnya. Sehingga nanti bisa dilihat real-nya seperti apa,” ungkap dia kepada Radar, Rabu, 5 Juli 2023.

Baca Juga:Dua Kursi Jabatan yang Kosong Akhirnya Terisi, Pejabat Baru Diminta Amanah95 Juta Pekerjaan Baru Diprediksi Akan Muncul di Tahun 2025 Menurut Pj Wali Kota Tasikmalaya, Apa Saja? Berikut Ini Contohnya

Menurutnya dengan membandingkan data terbaru dengan data Regsosek, maka pemerintah akan mendapatkan data yang lebih real. 4 indikator yang ada yakni miskin, sangat miskin, rentan miskin, dan tidak miskin, tentunya nanti akan menjadi acuan dalam membuat kebijakan.

“Database ini jadi bahan evaluasi untuk dinas-dinas menanggulangi ke depan. Pertama, terkait aturan. Karena memang kita sudah dorong per 6 bulan dilakukan evaluasi mana (warga) yang berhak terima (bantuan) dan tidak. Supaya ke depannya program bantuan tidak nyasar,” analisis Politisi PKB itu.

Pria yang akrab disapa Jun itu memahami upaya Pemkot mengerahkan mahasiswa IPDN untuk mempertajam data kemiskinan. Hanya saja, gambaran ada selisih signifikan wajib jadi perhatian.

Disinggung wacana pemasangan stiker bagi keluarga kategori miskin, Jun menyarankan baiknya ditimbang kembali.

“Karena kita harus menjaga wibawa atau harga diri warga. Jangan jadi terkesan, tidak memanusiakan lah. Selagi data valid, tak pakai penanda stiker juga rasanya program tidak akan nyasar,” katanya.

Ditemui terpisah, Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengakui pihaknya memang akan mengolah kembali data kemiskinan hasil verifikasi mahasiswa IPDN itu.

0 Komentar