Dadaha Dirasa Kurang Bersih, Pedagang Akhirnya Gotong Royong

dadaha
Para pedagang Dadaha yang tergabung dalam Forkopdatas bersiap melakukan aksi bersih-bersih di Lapang Dadaha. (Ayu Sabrina/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Forum Koordinasi Pengelolaan Dadaha Tasikmalaya alias Forkopdatas, memulai Gerakan Kerja Bakti pada Senin 1 Juni 2024.

Mereka membersihkan Lapangan Dadaha Kota Tasikmalaya dari sampah. Termasuk selokan di sekelilingnya karena kerap tersumbat. Rencananya gerakan itu akan dilakukan rutin setiap Senin pagi.

Ketua Forkopdatas, Ade Cundiana atau Acun, mengatakan aksi itu dilaksanakan puluhan anggotanya lantaran pelayanan kebersihan yang diberikan Dinas Lingkungan Hidup masih dirasa kurang.

Baca Juga:Peluang Poros Koalisi Baru di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan, Pamit

“Intinya kepedulian pedagang. Jadi memang kalau dibilang (pelayanan kebersihan) kurang, ya kurang. DLH kan cuman mengangkut sampah saja. Kalau itu kita peduli saja. Saya menginginkan para pedagang itu peduli terhadap lingkungan. Meskipun mereka bukan warga setempat. Masyarakat wilayah Dadaha kan mau tidak mau harus peduli dan untuk menyadarkan pedagang,” ungkapnya.

Hari Senin dipilih lantaran, Sabtu malam hingga Minggu adalah waktu dimana masyarakat biasanya tumpah ruah mengunjungi Dadaha. Kepadatan lalulintas biasanya cukup tinggi. Begitu juga dengan sampah yang dihasilkan selama dua hari akhir pekan itu.

“Minggu kan biasanya padat dari mana-mana. Kami tidak bisa mengontrol, suka membludak macet. Alhamdulillah sebagian pedagang sudah sadar. Gotong royong ini bukan hanya hari ini saja, tetapi dari awal komitmen,” jelasnya.

Selain itu, sarana prasarana kebersihan menurutnya terbilang kurang. Sebelumnya, Forkopdatas sempat membeli puluhan tempat sampah, tetapi akhirnya hilang.

“Cuman mungkin kami kekurangan, sarana prasarana kebersihan. Kami minta ke LH karena pedagang diminta retribusi. Harusnya ada lah (barang) apa sih manfaatnya dari LH yang bisa kita gunakan gitu,” katanya.

Dalam kesempatan itu Acun juga menyanggah tuduhan publik yang tersebar dalam beragam video, yang menyatakan bahwa kawasan Dadaha semrawut.

“Katanya semrawut tapi dari kami, tidak ya. Itu hanya hari Minggu saja. Kebiasaan pasar kojengkang. Sampai saat ini ya alhamdulillah jarang sepi. Kecuali hujan ya sepi pengunjung. Ada sisi penambah ekonomi untuk warga sekitar,” ujarnya.

Baca Juga:Pemkot Tasikmalaya Bersiap Lelang Jabatan Sekretaris Daerah, Berminat?Sambangi Sekretariat DPC PDIP Kota Banjar, Koalisi Merah-Kuning Lanjut Lagi?

Ia juga menjelaskan mengapa para pedagang diberikan tempat di sepanjang trotoar. Hal itu dilakukan demi kelancaran akses lalu lintas di Jalan Dadaha tersebut. Meski begitu ruang untuk pejalan tetap diberikan meski tidak seluas sebelumnya.

0 Komentar