Bacaleg PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya Asep Devo Dikeroyok di Ciamis, Ini Penyebabnya

Asep Devo Dikeroyok, Kader PDI Perjuangan
Asep Devo bersama pengacaranya saat melaporkan kasus dugaan pengeroyokan. (Foto/Istimewa)
1 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Bacaleg PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya Asep Devo dikeroyok di Kabupaten Ciamis pada 25 Mei 2023.

Pengeroyokan tersebut diduga buntut dari postingannya yang mengkritisi penebangan pohon dalam proses Situ Lengkong Panjalu.

Imbas dari kejadian tersebut, kedua belah pihak pun saling melaporkan ke Polres Ciamis pada 30 Mei 2023 untuk kubu Asep Devo. Sedangkan masyarakat Panjalu melaporkan Asep Devo pada Kamis 8 Juni 2023.

Baca Juga:Horee!! Soal Kontrak PPPK Dihilangkan, Sekda Kabupaten Tasikmalaya SetujuPajak Kendaraan Macet, Puluhan Ribu Motor dan Mobil di Kabupaten Tasikmalaya Menunggak Bayar Pajak

Bacaleg PDI Perjuangan Asep Devo Dikeroyok

KBO Reskrim Polres Ciamis IPDA Ateng Budiyono mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dari kedua belah pihak. Pertama mene­rima laporan dari Asep Devo warga Kota Tasikmalaya yang melaporkan terkait dugaan peng­aniayan diduga oleh warga Panjalu.

“Pengakuanya, Asep Devo laporan­nya kepada kami terkait dugaan pengeroyokanya. Pelaporan­nya sedang dalam tahap penyelidikan lebih lanjut,” ujar Ateng kepada wartawan di Polres Ciamis, Kamis (8/6/2023).

Kemudian, pada Kamis (8/6) siang menerima laporan yang disampaikan oleh kepala Desa Panjalu mengatasnamakan warga masyarakat Panjalu. “Pelaporanya tentang pencemaran nama baik lewat medsos arahnya. Setelah dapat pengaduan tahapan selanjutnya kita akan melakukan penyelidikan,” ucapnya.

Lanjut Ateng, pihaknya akan menindaklanjuti kedua laporan tersebut dengan profesional dan porsedural. “Intinya semuanya masih dalam penyelidikan lebih lanjut,” ucap dia.

Sementara itu, Asep Devo mengatakan kronologisnya saat sedang berkunjung ke Situ Lengkong Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis melihat ada penebangan pohon untuk akses pembangunan jalan. “Kemudian saya unggah melalui YouTube. Kemudian mendapatkan komentar beragam atas unggahan tersebut, kemudian ada warga Panjalu yang mengajak untuk bertemu secara langsung,” ujarnya.

“Akhirnya saya menepati dan menemui warga Panjalu yang mengajak bertemu (karena mempermasalahkan unggahan tersebur, Red). Namun tiba-tiba ada penganiayaan kemudian diarak ke Pendopo Ciamis dan dijambak di sana,” ucap pria yang juga ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya.

Kemudian, kata dia, saat di Pendopo Ciamis terus banyak intimidasi dan akhirnya unggahan video tersebut dihapus. “Ada intimidasi mau dibunuh, penganiyaan verbal dan fisik. Makanya lalaporan ke polisi bahkan pakai tujuh pengacara dari PDI Perjuangan,” paparnya.

1 Komentar